REPUBLIKA.CO.ID, COLORADO -- Semua sudah lama tahu bahwa asap lalu lintas sangat buruk bagi kesehatan. Namun menurut penelitian baru menyebutkan, ada sumber pencemaran lain yang juga harus menjadi perhatian.
Sebuah studi baru, yang diterbitkan di Jurnal Science, telah menemukan bahwa produk rumah tangga seperti sampo, pembersih oven, dan deodoran semuanya bisa menjadi sumber polusi udara yang signifikan. Bentuk polusi yang dihasilkan yang sama seperti yang dilepaskan oleh asap mobil.
Tim dari National Oceanic and Atmospheric Administration di Colorado mengumpulkan sampel udara di Pasadena, lembah Los Angeles, yang merupakan daerah yang sangat kumuh. Mereka kemudian menganalisa data dari AS dan Eropa, termasuk penelitian dari ilmuwan lain.
Mereka menemukan bahwa sampai setengah dari volatile organic compound (VOC) berasal dari produk dalam negeri, termasuk pemutih, parfum, sampo, dan cat. Ketika partikel-partikel ini terdegradasi, mereka menjadi partikel yang disebut PM2.5, yang diketahui menyebabkan masalah pernafasan dan terkait dengan 29 ribu kematian di Inggris setiap tahunnya.
Menurut penelitian, penggunaan produk rumah tangga dapat mempersulit negara-negara di Eropa dan Amerika mencapai sasaran, bahkan jika mereka terus maju dengan mengatasi asap lalu lintas. Namun para periset menganggap ini juga merupakan tanda kesuksesan, menurut coauthor Brian McDonald yang berbicara saat jumpa pers di pertemuan tahunan American Association for the Advancement of Science.
"Sumber pencemaran udara kini semakin beragam di kota," katanya dilansir dari laman Business Insider Sabtu (17/2), yang berarti tindakan membersihkan polusi knalpot mobil dalam beberapa dasawarsa belakangan ini telah mendapat efek yang besar.
Di negara-negara seperti Cina dan India, pembangkit listrik berbahan bakar batubara dan cara tradisional membakar kayu, batu bara, dan kotoran merupakan metode utama untuk memanaskan dan memasak. Jadi di tempat-tempat ini, polusi dari sampo tidak akan banyak berdampak.
Penulis makalah mengatakan ini adalah kabar baik karena sumber pencemaran lain dapat diidentifikasi. Ini lebih merupakan kasus untuk mengidentifikasi apa lagi yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kualitas udara, bukan indikasi polusi semakin memburuk.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
