Jumat 16 Feb 2018 08:17 WIB

Ilmuwan Cari Tahu Bagaimana Awan Antarbintang Mirip Mawar

Nebula Rosette merupakan salah satu nebula yang terkenal, bentuknya seperti awan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Dwi Murdaningsih
Nebula Rosette
Foto: space.com
Nebula Rosette

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA --  Ilmuwan menyelidiki hal baru tentang nebula atau awan-awan yang berada antarbintang. Para astronom membuat simulasi baru yang menjelaskan lubang yang ada di pusat Nebula Rosette. Nebula Rosette merupakan salah satu nebula yang paling terkenal, yang merupakan awan antar bintang yang terdiri dari gas dan debu, dengan memiliki bentuk yang mirip dengan bunga mawar.

Nebula Rosette berada di Bima Sakti sekitar 5.000 tahun cahaya dari Bumi. Bintang besar yang ada pada intinya telah meledak dan membentuk sebuah lubang di material awan Nebula dengan radiasi dan arus partikel yang bermuatan gas, yang disebut dengan angin bintang.

Tapi ukuran lubangnya tidak sesuai dengan umur bintang pusat. Simulasi menunjukkan bahwa lubang yang lebih besar seharusnya bermekaran dalam material.

"Bintang besar yang membentuk klaster pusat dari Nebula Rosette terjadi beberapa juta tahun lalu dan sudah setengah jalan melalui siklus hidup mereka," kata Christopher Wareing, seorang peneliti di University of Leeds di Inggris, dalam sebuah pernyataan seperti yang dilansir dari laman Space.com, Rabu (14/2).

Untuk menyelidiki perbedaan tersebut, kelompok Wareing mensimulasikan tindakan bintang di jantung awan molekuler dengan berbagai bentuk. Termasuk lingkaran besar, piringan tebal dan tipis yang semuanya diciptakan dari awan atom yang kepadatanya rendah.

"Itu adalah piringan tipis yang mereproduksi penampilan fisik dari ukuran rongga, bentuk dan pelurusan medan magnet dari nebula, pada usia yang sesuai dengan bintang pusat dan kekuatan angin Nebula," katanya.

Para periset menggunakan data dari pesawat ruang angkasa Gaia milik Badan Antariksa Eropa (ESA), yang saat ini membangun model 3D dari Bima Sakti untuk menggabungkan lokasi yang tepat dari beberapa bintang terang di dalam nebula.

"Untuk memiliki model yang begitu akurat mereproduksi penampilan fisik (Nebula) sesuai dengan data pengamatan, tanpa harus melakukan ini (percobaan), agak luar biasa. Selanjutnya kita akan melihat banyak benda serupa lainnya di galaksi kita dan melihat apakah kita dapat mengetahui bentuknya juga," kata Wareing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement