Kamis 15 Feb 2018 21:17 WIB

Peneliti Pelajari Keterkaitan Bahan Panci dengan Obesitas

Bahan kimia berupa perfluoroakil (PFAS) ini juga dapat ditemukan di karpet tahan noda

Rep: Noer Qomariah Kusunawardhani/ Red: Winda Destiana Putri
Obesitas
Foto: www.dailymail.co.uk
Obesitas

REPUBLIKA.CO.ID, Bahan kimia dalam panci anti lengket dan kemasan makanan diduga erat kaitannya sebagai sejumlah penyakit. Selain panci anti lengket dan kemasan makanan, bahan kimia berupa perfluoroakil (PFAS) ini juga dapat ditemukan di karpet tahan noda.

Penelitian terbaru dari Harvard University menunjukkan bahan perfluoroalkil (PFAS) memiliki efek nyata pada tubuh manusia. PFAS dicurigai sebagai pemicu kanker, kolesterol tinggi, dan masalah kekebalan tubuh.

Dalam studibaru, ahli gizi Qi Sun mempelajari hubungan zat kimia itu dengan penambahan berat badan. Sun dan tim peneliti melihat data dari 621 orang kelebihan berat badan dan obesitas yang mengikuti diet penurunan berat badan selama enam bulan.

95 persen peserta penelitian mulai mendapatkan kembali berat badan yang hilang. Setengah dari berat badan peserta penelitian rata-rata telah pulih setelah 18 bulan.

Mereka yang memiliki bobot paling banyak cenderung memiliki tingkat PFAS yang tinggi di sistem mereka. Efeknya paling signifikan terjadi pada wanita yang berpartisipasi dalam penelitian ini.

Wanita dengan tingkat PFAS tertinggi mendapatkan rata-rata 4,5 kg lebih banyak daripada mereka dengan tingkat PFAS terendah. Namun para ilmuwan pun menemukan wanita-wanita memiliki metabolisme paling lambat yang menyebabkan kenaikan berat badan lebih cepat.

Karena penelitian ini murni observasional, para peneliti menunjukkan bahwa tidak mungkin membuktikan bahwa PFAS menyebabkan pergeseran metabolisme. Hanya saja korelasi menunjukkan mereka mungkin terkait.

Mengutip FoxNews, Kamis (15/2), selain itu, ilmu berat menunjukkan bahwa mendapatkan kembali berat badan setelah diet sangat mungkin dalam keadaan apapun.

Bahan kimia itu hanya berkolerasi dengan pergeseran yang terjadi lebih cepat. PFAS bisa saja mengubah metabolisme pelaku diet ini, sama seperti kebiasaan umum dan pola diet lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement