Senin 12 Feb 2018 11:08 WIB

Manusia Modern Pertama Inggris Ternyata Berkulit Hitam

Peneliti menguji DNA dari fosil manusia purba yang dikenal sebagai Cheddar Man.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Esthi Maharani
Bendera Inggris dan Uni Eropa
Foto: Reuters
Bendera Inggris dan Uni Eropa

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Selama ini kita melihat orang-orang keturunan Inggris asli adalah warga berkulit putih. Akan tetapi hasil penelitian ilmuwan dari London's National History Museum baru-baru ini mengungkap fakta mengejutkan. Analisis studi menyebut bahwa manusia modern yang pertama kali hidup di Inggris adalah manusia berkulit hitam.

Dilansir dari The Guardian, temuan ini diperoleh setelah peneliti menguji DNA dari fosil manusia purba yang dikenal sebagai Cheddar Man. Berdasarkan tes DNA, ia diketahui berkulit hitam, berambut gelap keriting, dan bermata biru.

Fosil tersebut ditemukan pada tahun 1903 di Gua Gough, Somerset. Cheddar Man diperkirakan hidup 10 ribu tahun lalu dan diyakini sebagai manusia Inggris tertua. Sebelum adanya tes DNA, banyak yang meyakini bahwa Cheddar Man adalah sosok berkulit pucat dan berambut terang. Namun hasil penelitian berkata sebaliknya.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa gen kulit terang menyebar di penjuru Eropa di era yang lebih muda, yakni setelah era kehidupan Cheddar Man. Temuan itu juga menggambarkan bahwa warna kulit tidak selalu menunjukkan benua tempat seseorang berasal.

"Hasil itu benar-benar memperlihatkan bahwa pengkategorian ras yang kita anut selama ini adalah hasil konstruksi modern atau konstruksi yang masih baru. Penggolongan ras seperti hari ini tidak berlaku sama sekali di masa lampau," kata Tom Booth selaku arkeolog yang terlibat dalam proyek penelitian.

Yoan Diekmann, ahli biologi dari University College London yang juga anggota tim proyek mengungkapkan hal senada. Ia mengatakan hubungan antara keturunan Inggris dengan kulit putih bukanlah sesuatu yang abadi. "Itu akan selalu berubah dan akan berubah," jelasnya.

Untuk memperoleh informasi DNA, ilmuwan mengebor lubang dengan diameter dua milimeter pada tengkorak fosil. Tujuannya untuk mendapatkan beberapa miligram bubuk tengkorak. Bubuk itu diekstrak menjadi genom utuh yang memberi informasi mengenai bagaimana wujud fosil semasa hidup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement