REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dalam sebuah dokumen yang tersebar di sejumlah media digital, Pemerintahan Amerika Serikat disebut tengah berupaya untuk membangun jaringan koneksi internet berkekuatan 5G secara nasional. Pembangunan jaringan ini, menurut dokumen tersebut, harus dilaksanakan untuk bisa mengimbangi kekuatan Cina dalam perkembangan terkini teknologi informasi.
Tidak hanya itu, pembangunan jaringan 5G itu juga untuk membuat Amerika Serikat menjadi salah satu negara terdepan dalam pengembangan teknologi informasi. Pun upaya untuk melindungi Amerika Serikat dari kemungkinan serangan siber dari pihak-pihak, ataupun negara lain. Dokumen tersebut dipercaya merupakan milik salah satu pejabat senior di National Security Council (NSC) Amerika Serikat, yang telah dipresentasikan di berbagai lembaga dan badan pemerintah di AS.
Kendati begitu, rencana AS untuk membangun jaringan 5G secara nasional ini dibantah oleh Kepala Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat, Ajit Pai. Menurut pimpinan badan independen yang membawahi segala urusan mengenai telekomunikasi dan penggunaan gelombang untuk smartphone dan perangkat komunikasi lainnya, membangun jaringan 5G oleh pemerintah AS secara nasional merupakan keputusan buruk.
''Saya tidak mendukung ide soal pemerintah membangun dan mengoperasikan jaringan 5G. Salah satu pelajaran terpenting dalam tiga dekade terakhir, termasuk bagaimana AS bisa memimpin dalam inovasi 4G, adalah pasar, bukan pemerintah, yang bisa mendorong inovasi dan investasi di bidang teknologi,'' tutur Ajit seperti dikutip Mashable, Selasa (30/1).
Ajit menambahkan, belum lagi soal biaya yang dibutuhkan dalam membangun jaringan 5G secara nasional oleh Pemerintah AS. ''Setiap upaya dari pemerintah federal untuk membangun jaringan 5G akan sangat mahal dan kontraproduktif. Selain itu, langkah tersebut juga dapat mengalihkan upaya Amerika Serikat untuk bisa memenangkan persaingan di jaringan 5G,'' ujar Ajit.
Hal senada diungkapkan Senator asal Partai Demokrat, Mark Warner. Senator yang pernah berkerja untuk perusahaan telekomunikasi dan saat ini menjabat sebagai wakil ketua komisi untuk intelejen ini menyebut, biaya untuk membangun jaringan 5G akan sangat besar. Belum lagi dengan kemungkinan adanya pihak lain yang mengikuti langkah tersebut.
''Di satu sisi, saya cukup senang dengan upaya Pemerintahan Presiden Donald Trump untuk bisa mempertahankan Amerika Serikat sebagai pemimpin di bidang teknologi informasi. Namun, pembangunan jaringan 5G secara nasional justru akan sangat mahal dan tidak menjadi solusi,'' tutur Mark.
Lebih lanjut, Mark mengungkapkan, biaya untuk membangun jaringan 5G secara nasional di seluruh Amerika Serikat akan memakan biaya sekitar 30 miliar dolar as. Angka ini lebih besar 12 miliar dolar as, yang diminta Presiden Trump saat menginisiasi pembangunan tembok perbatasan dengan Meksiko.