Sabtu 10 Feb 2018 13:23 WIB

Keuntungan Besar tak Terus-terusan Lihat Ponsel

Ada perubahan signifikan dalam otak ketika tidak diganggu ponsel dan teknologi

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Esthi Maharani
Ponsel
Foto: VOA
Ponsel

REPUBLIKA.CO.ID, ROTTERDAM -- Ponsel kian mengalihkan dunia seseorang. Kapan pun dan dimana pun, pemandangan orang-orang bergawai sembari melakukan aktivitas harian sudah lazim ditemukan.

Bahkan, mungkin seseorang tak dapat mengingat kapan terakhir kali berkegiatan tanpa melibatkan ponsel. Misalnya, menumpang kereta komuter tanpa bergawai atau berlibur tanpa swafoto dan mengunggah ke media sosial.

Padahal, ada keuntungan besar jika Anda mau sejenak mengalihkan perhatian dari ponsel. Hal tersebut disampaikan psikolog klinis Linda Blair yang menulis buku berjudul Siblings: How to Handle Rivalry and Create Lifelong Loving Bonds.

Ia mengutip studi yang dilakukan Rinske Gotink dan tim dari Pusat Medis Erasmus, Rotterdam, Belanda, pada Oktober 2017. Mereka melakukan tinjauan sistematis terhadap studi yang memindai otak peserta pelatihan tingkat kewaspadaan selama delapan pekan.

Para peserta telah terbiasa memberi perhatian penuh terhadap pengalaman dan hal-hal yang terjadi di sekelilingnya tanpa gangguan ponsel dan teknologi. Tim Gotink menemukan bahwa efeknya menciptakan perubahan signifikan dalam otak para peserta.

Studi tersebut melaporkan penurunan aktivitas di amigdala, area pada otak yang dikaitkan dengan emosi dan persepsi negatif. Jika amigdala tidak 'aktif', seseorang akan merasa lebih tenang, aman, terhindar dari rasa takut, dan kurang bersikap agresif.

Sebaliknya, justru terjadi peningkatan pada area otak lain seperti korteks prefrontal, insula, korteks cingulate, dan hippocampus. Peningkatan konektivitas itu membantu seseorang untuk lebih memusatkan perhatian, mengatur reaksi emosional, hingga menyusun rencana.

"Selain seluruh manfaat itu, kita juga lebih sadar akan apa yang terjadi di sekitar kita. Sesuatu yang penting bagi identitas dan ketenangan pikiran sepanjang hidup," ungkap Blair, dikutip dari laman Telegraph.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement