Sabtu 10 Feb 2018 11:45 WIB

Amazon Mulai Uji Coba Layanan Pengiriman Barang

Hal itu sempat menyurutkan harga saham FedEx dan UPS

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Winda Destiana Putri
Toko Amazon Go
Foto: Mashable
Toko Amazon Go

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Amazon.com Inc tengah menguji coba program program pengiriman barang. Hal itu sempat menyurutkan harga saham FedEx dan UPS meski para analis melihat langkah Amazon belum akan mengancam bisnis kedua perusahaan jasa pengiriman tersebut dalam waktu dekat.

Sebuah sumber yang dikutip Reuters, Jumat (9/2) menyatakan, Amazon meluncurkan Shipping with Amazon di Los Angeles pekan ini dan kemungkinan di lokasi lainnya. Kabar ini memicu reaksi investor dan membuat saham FedEx Corp dan United Parcel Service Inc (UPS) turun lebih dari empat persen dalam perdagangan Jumat (9/2).

Menurut analis sendiri ide layanan kurir barang Amazon belum jadi ancaman bagi industri jasa layanan antar barang dalam waktu dekat. Analis Cowen and Co, Helane Becker, memprediksi, Amazon akan berinvestasi h ingga 100 miliar dolar AS untuk membangun fasilitas jaringan global termasuk jasa penerbangan dan truk untuk bisa bersaing dengan FedEx dan UPS.

Program Amazon ini masih langkah awal. Amazon dikabarkan ingin menekan hambatan fasilitas penyimpanan yang dihadapi mitra dengan menjual dagangan mereka di kanal Amazon.

Dalam uji coba ini, Amazon mengirimkan truk untuk menjemput produk mitra, baik untuk disimpan di gudang Amazon atau diantar ke kantor pos. Amazon juga sempat membuat sejumlah eksperimen di Los Angeles dan salah satu Shipping with Amazon adalah mencari pihak ke tiga yang terbaik sehingga tak cuma soal pengembangan bisnis Amazon semata.

Pelanggan FedEx dan UPS diprediksi juga tidak akan segera berpindah ke layanan kurir Amazon. Lagi pula, Amazon mempertimbangkan ambil alih layanan antar barang dari mitra kurir mereka dilakukan pada level terukur dan tidak dimaksudkan mempertajam kompetisi. Amazon menyatakan pihak mereka ingin selalu berinovasi untuk menyuguhkan pilihan layanan cepat yang murah.

UPS dan FedEx sendiri berinvestasi miliaran dolar AS dalam beberapa tahun belakangan untuk meningkatkan dan meluaskan jaringan mereka di tengah peningktakan volume jual beli daring. UPS pekan lalu bahkan telah mengalokasikan tujuh miliar dolar AS (Rp 91 triliun) untuk memperbaiki kualitas jaringan saja.

Menurut analis Wolfe Research, Scott Group, UPS dan FedEx tetap melihat Amazon sebagai pelanggan penting. Amazon berkontribusi sekitar 10 persen terhadap binsis UPS dan empat persen terhadap bisnis FedEx.

Juru bicara UPS Glenn Zaccara mengatakan, bisnis jasa kurir bisnis ke konsumen merupakan peluang besar dan terus tumbuh. ''UPS sendiri tak bisa menilai bagaimana perusahaan lain mengubah strateti bisnis mereka,'' kata Zaccara.

Sementara itu, sebelumnya, juru bicara FedEx Patrick Fitzgerald pernah mengatakan rencana pengembangan bisnis Amazon ini menunjukkan Amazon kurang punya pemahaman dasar yang menyeluruh tentang industri transportasi global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement