Jumat 09 Feb 2018 18:12 WIB

Google Didenda di India karena Dugaan Search Bias

Kebijakan baru Google dinilai merugikan pesaingnya dan pengguna.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Indira Rezkisari
Google.
Foto: EPA
Google.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Google merupakanmesin pencari yang paling dominan digunakan saat ini. Selama bertahun-tahun, Google mulai mempromosikan layanannya sendiri di hasil penelusuran. Misalnya, baru-baru ini Google mulai mengizinkan pengguna untuk memesan penerbangan dan hotel mereka secara bersamaan melalui hasil pencarian, sehingga pengguna tidak harus melewati situs web lain.

Pada akhirnya, hal tersebut membuat segalanya lebih efisien. Namun, hal tersebut membuat pengguna tidak perlu mengunjungi situs web perjalanan atau pemesanan hotel lainnya dan tampaknya praktik Google ini telah berhasil mendatangkan berbagai kontroversi di India.

Organisasi antimonopoli negara tersebut telah memberikan sanksi kepada Google dengan denda sekitar 20 juta dolar AS karena dugaan bias pencarian atau search bias. Menurut Komisi Persaingan India dalam sebuah pernyataan, Google ditemukan terlibat dalam praktik bias pencarian. Hal tersebut menyebabkan kerugian bagi pesaingnya dan juga bagi pengguna.

"Google memanfaatkan dominasinya di pasar untuk pencarian web umum secara daring, untuk memperkuat posisinya di pasar untuk layanan pencarian sindikat online," kata Komisi Perdaingan India dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Ubergizmo, Jumat (9/2). Hal tersebut sebenarnya bukan pertama kalinya perusahaan lain dan pengawas, mengkritik perusahaan tersebut karena diduga menyalahgunakan posisi dominan mereka.

Dalam sebuah pernyataan yang dibuat sebagai tanggapan atas denda tersebut, juru bicara Google mengatakan, pihaknya selalu fokus untuk berinovasi dalam mendukung kebutuhan pengguna. "Kami selalu berfokus untuk berinovasi untuk mendukung kebutuhan pengguna kami yang terus berkembang. Komisi Persaingan dari India telah mengkonfirmasi bahwa, pada sebagian besar masalah yang diteliti, perilaku kami sesuai dengan undang-undang persaingan India," kata Juru Bicara Google tersebut.

Google juga menyatakan, saat ini Google sedang mengkaji masalah yang diidentifikasi oleh komisi tersebut dan akan menilai langkah selanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement