Rabu 07 Feb 2018 07:13 WIB

Perusahaan Rusia Tawarkan Wisata ke Luar Angkasa

NEM-2 akan dilengkapi dengan kabin yang memberikan kenyamanan pada para turis.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Winda Destiana Putri
Luar Angkasa
Foto: ap
Luar Angkasa

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Perusahaan antariksa Rusia, Energia, mengumumkan rencana perjalanan wisata ke luar angkasa dan stasiun luar angkasa internasional (ISS). Energia merupakan perusahaan milik pemerintah Rusia, yang berada di balik pengiriman manusia pertama ke luar angkasa pada 1961 silam.

Saat ini, Energia tengah mengembangkan modul penerbangan terbaru, yang diberi nama NEM-2. Modul ini bisa mengangkut empat hingga enam orang wisatawan dan melakukan perjalanan selama 10 hari di luar angkasa. Namun, Anda harus merogoh kocek yang sangat dalam untuk bisa berwisata ke luar angkasa. Pasalnya, Energia mematok harga perjalanan wisata ke luar angkasa selama 10 hari sebesar 100 juta dolar as.

''Kami tengah mendiskusikan kemungkinan untuk membawa atau mengirim turis ke luar angkasa. Analisis pasar kami menyebutkan, orang-orang kaya siap mengeluarkan uang berapa pun untuk bisa melakukan hal ini,'' kata Kepala Energia, Vladimir Solntsev, kepada tabloid asal Rusia, Komsomolskaya Pravda, seperti dikutip DailyMail.

Vladimir menuturkan, nantinya, NEM-2 akan dilengkapi dengan kabin yang memberikan kenyamanan pada para turis, dengan akses toilet pribadi dan jaringan internet. Bahkan, Vladimir mengungkapkan, perusahaan pembuat pesawat terbang, Boeing, pun tertarik untuk ikut mengembangkan NEM-2. ''Rencananya, program ini akan diluncurkan pada 2019 mendatang. Pada dasarnya, perjalanan ini akan didesain senyaman mungkin,'' tuturnya.

Nantinya, modul penerbangan ini bisa mengangkut lima hingga enam orang untuk sekali perjalanan. Para turis tersebut akan menghabiskan waktu selama 10 hari di luar angkasa, termasuk mengunjungi ISS. Vladimir pun berharap, pada 2022 mendatang, akan ada turis yang bisa berkunjung ke ISS.

Selama ini, perjalanan luar angkasa memang masih didominasi perusahaan penerbangan milik Eropa, termasuk perusahaan Virgin Galactic, yang pernah meluncurkan penerbangan luar angkasa untuk turis pada 2016.

Sebenarnya pada 2009 silam, perusahaan Rusia pernah mengirim seorang jutawan asal Kanada, Guy Laliberte, melakukan perjalanan luar angkasa. Selain itu, pada 2006, seorang pengusaha asal Amerika, Anousheh Ansari, juga melakukan perjalanan wisata luar angkasa, yang akhirnya menjadikan dia sebagai wanita pertama yang melakukan wisata luar angkasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement