Sabtu 03 Feb 2018 12:20 WIB

Seribu Siswa Ikuti Kompetisi Jawara Matematika di Banten

Selama kompetisi, panitia juga mengadakan seminar pendidikan.

Sekitar 1.056 peserta dari 70 Sekolah Dasar (SD) di Provinsi Banten mengikuti kompetisi besar tim Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Cabang 6 Serang, Ahad (28/1).
Foto: kpm
Sekitar 1.056 peserta dari 70 Sekolah Dasar (SD) di Provinsi Banten mengikuti kompetisi besar tim Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Cabang 6 Serang, Ahad (28/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG --Sekitar 1.056 peserta dari 70 Sekolah Dasar (SD) di Provinsi Banten mengikuti kompetisi besar tim Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Cabang 6 Serang, Ahad (28/1). Jumlah peserta dalam acara yang bertajuk Jawara Matematika Banten (JBM) ke-2 tahun 2018 ini membludak.

Panitia menggandeng dua sekolah sekaligus sebagai lokasi penyelenggara, yakni SDI Al Azhar 10 Serang dan SMPI Al Azhar 11 Serang. Kepala Pelatihan dan Lomba KPM Pusat, Asep Sapa’at  mengatakan kepada semua peserta untuk menikmati jalannya kompetisi sebagai upaya membentuk manusia yang pintar dan berbudi pekerti luhur.

"MenjadI juara itu penting. Namun, menjadi juara dengan cara yang jujur itu jauh lebih penting." ujar pria yang akrab disapa Kang Asep ini.

photo
Sekitar 1.056 peserta dari 70 Sekolah Dasar (SD) di Provinsi Banten mengikuti kompetisi besar tim Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Cabang 6 Serang, Ahad (28/1).

Tepat pada pukul 09.00 WIB, pelaksanaan kompetisi dimulai. Selama acara tes berlangsung, panitia juga mengadakan seminar pendidikan dengan topik 'Menjadikan Anak Hebat dengan Cara Berpikir Suprarasional' yang disampaikan oleh Asep Sapa’at.

Ide menerapkan JMB ini disampaikan Erma Farah Chamidah selaku kepala cabang. JMB merupakan kompetisi matematika tahunan yang diperuntukkan bagi pelajar SD di Provinsi Banten. Disamping itu, event ini juga sebagai ajang menyebarkan metode pembelajaran Matematika Nalaria Realistik (MNR) agar semakin diminati para pelajar yang belum menyenangi matematika.

Ketua Panitia Edi Rohaedi mengaku senang atas raihan keberhasilan acara ini. “Ikhtiar kita untuk membumikan matematika agar tetap terjaga dan selalu semangat. Kendati dengan biaya seikhlasnya, kita mampu menghadirkan kompetisi matematika yang berbobot. Insyaallah ke depannya terjadi pemerataan dalam menjaring pelajar berprestasi hingga ke pelosok desa,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement