Rabu 31 Jan 2018 08:29 WIB

Super Blue Blood Moon adalah Fenomena Langka

Super blue blood moon adalah gerhana bulan total.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Winda Destiana Putri
Super Blue Blood Moon. Ilustrasi
Foto: Mashable
Super Blue Blood Moon. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena super blue blood moon yang akan terjadi 31 Januari mendatang akan menggabungkan tiga fenomena bulan dalam satu waktu. Super blue blood moon adalah gerhana bulan total, super moon atau jarak bulan terdekat dengan bumi dan blue moon atau bulan purnama kedua dalam bulan masehi.

Fenomena ini jarang terjadi karena tidak ada periode waktu tertentu. Di Amerika utara, ini akan menjadi fenomena pertama kali sejak 1866 lalu. Di bagian bumi lain, termasuk Indonesia menjadi yang pertama sejak Desember 1982. Tentunya, fenomena ini merupakan kesempatan bagus yang tidak mungkin terlewatkan oleh para astronom.

Seperti dilansir dari laman   fenomena alam ini akan mulai pada pukul 1.27 siang waktu universal (sama seperti GMT). Menurut NASA, gerhana akan berjalan selama satu jam 16 menit. Di Amerika, masyarakat dapat melihat gerhana sebelum matahari terbit pada 31 Januari mendatang.

Sayangnya, beberapa belahan dunia tidak dapat menyaksikan fenomena alam ini. Kawasan Timur Tengah, timur Rusia, Australia dan Selandia Baru tidak dapat melihat super blue blood moon karena fenomena ini muncul ketika pagi hari di tanggal 31 Januari.

"Jika cuaca memungkinkan di West Coast, Alaska, dan Hawaii akan memiliki pemandangan totalitas yang spektakuler dari awal sampai akhir. Sayangnya, melihat gerhana di zona waktu timur akan lebih menantang. Gerhana dimulai pada 5.51 ET, karena bulan akan terbenam di langit barat, sedangkan langit semakin terang dari arah timur," papar eksektutif program dan blogger bulan di NASA, Gordon Johnston.

Untuk pengamatan terbaik, kawasan pedesaan yang jauh dari polusi dan tempat yang memiliki cakupan awan rendah dapat dipilih. Berbeda dari gerhana matahari, gerhana bulan aman untuk diamati langsung oleh mata. Pengamatan akan terlihat lebih jelas dengan menggunakan binokular atau teleskop.

Meski tidak bisa melihat fenomena super blue blood moon, banyak penyedia layanan streaming untuk membantu melihat langsung fenomena ini. Di Indonesia, BMKG dan Lapan menyediakan sarana streaming dan pengamatan langsung fenomena super blue blood moon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement