Selasa 30 Jan 2018 09:40 WIB

Mengungkap Nama Super Blue Blood Moon

Bulan akan terlihat sekitar 14 persen lebih terang.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Winda Destiana Putri
Super Blue Blood Moon.
Foto: Mashable
Super Blue Blood Moon.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Super blue blood moon terdengar seperti nama yang cukup konyol. Namun, penamaan tersebut dapat diuraikan satu per satu.

Gerhana bulan kali ini merupkan gerhana penuh yang berarti berada pada titik terdekat dengan Bumi di orbit elipsnya selama fase penuh. Bulan akan terlihat sekitar 14 persen lebih terang daripada saat bulan purnama berada pada titik terjauh dari Bumi.

Bagi mata awam, biasanya akan sulit membedakan peristiwa gerhana bulan yang biasa dengan gerhana total tersebut. Jadi jangan risau jika memang tidak melihat perbedaan terang yang terjadi.

BUlan purnama kali ini pun akan menjadi blue moon, yang berarti bulan purnama kedua bulan kalender. Bulan purnama pertama bulan Januari naik pada tanggal 1 Januari, membuat bulan purnama tanggal 31 menjadi blue moon.

Mungkin bagian yang paling mengesankan (dan terlihat secara visual) dari peristiwa bulan ini adalah kenyataan bahwa itu juga merupakan bulan "darah". Nama yang sangat dramatis ini diberikan pada bulan purnama selama gerhana bulan total.

Baca juga: Alasan Gerhana Bulan Total Dinamai Super Blue Blood Moon

Selama gerhana seperti ini, bulan bergerak sepenuhnya ke dalam bayangan gelap Bumi, membuat cahaya satelit alami dengan warna kemerahan bagi mereka yang cukup beruntung untuk melihatnya. Gerhana bulan total ini pasti akan terlihat oleh orang-orang di Pantai Barat Amerika Serikat.

"Cuaca memungkinkan, Pantai Barat, Alaska dan Hawaii akan memiliki pemandangan totalitas yang spektakuler dari awal sampai akhir," kata Gordon Johnston dari NASA dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Mashable, Selasa (30/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement