REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyambut fenomena alam gerhana bulan total pada 31 Januari mendatang, baik Badan Meteorolgi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menempatkan beberapa lokasi pengamatan gerhana bulan total di Indonesia. Lokasi tersebut dinilai BMKG dan Lapan sebagai tempat yang cocok untuk observasi fenomena langka tersebut.
Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin menuturkan bahwa pada 31 Januari mendatang Lapan akan mengadakan edukasi pengamatan. "Lapan mengadakan edukasi publik pengamatan gerhana bulan di Lapan Bandung, Sumedang, Garut, Pasuruan, Biak, Pontianak dan Bukittinggi," kata Thomas ketika dihubungi Republika, Senin (29/1).
Dalam kegiatan tersebut Lapan akan memperlihatkan bagaimana proses gerhana bulan yang terjadi menjadi beberapa tahap. Yakni tahap gerhana parsial, gerhana total, dan gerhana parsial. "Diawali dengan gerhana sebagian, diikuti gerhana total, gerhana parsial lagi dan bulan sepenuhnya terlepas dari bayangan bumi," lanjutnya.
Baca juga: Super Blue Blood Moon dan Puncak Musim Hujan Indonesia
Selain itu, BMKG menyebutkan bahwa tempat ideal untuk melihat fenomena alam ini adalah arah timur yang tidak terhalang gunung atau gedung dan cuaca yang bagus. "Ada beberapa lokasi ideal untuk pengamatan fenomena super blue blood moon, seperti Observatorium Bosscha, Pulau Seribu, Ancol, Planetarium Jakarta, TMII, Museum Fatahilah, Situ Babakan, Kampung Betawi dan Bukittinggi," papar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.
Dwi memaparkan bahwa tidak butuh alat khusus untuk melihat gerhana bulan total karena tidak berbahaya bagi mata. Dia juga menjelaskan bahwa gerhana bulan total akan mulai pada 18.48 WIB dan berakhir pada 22.11 WIB dimana puncak gerhana bulan total akan terjadi pada 20.29 WIB.
Di samping itu, BMKG bekerja sama dengan beberapa pihak untuk membuka 21 lokasi pengamatan yang menyebar di Indonesia. Hal ini untuk mempermudah observasi fenomena yang disebut super blue blood moon ini. "Di Jayapura ada dua lokasi, Ambon, Ternate, Palu, Makasar juga dua lokasi, Kupang, Wai Ngapu, Mataram, Denpasar, Karang Kates, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Tangerang, Kepahiyang Bengkulu, Bukittinggi, Medan dan Aceh. Semua serempak pada 31 Januari," tegas Peneliti Muda Astronomi dan Astrofisika BMKG, Rukman Nugraha.