REPUBLIKA.CO.ID, Depok -- Sebanyak 230 Pelajar SD Islam Al Fauzien Kota Depok mengikuti Fun Math & Science yang dilaksanakan di lapangan Sekolah Islam Al Fauzien, Kamis (25/1) lalu. Berbagai materi diikuti siswa dan siswi kelas 3 sampai 6 SD, mulai dari materi matematika dan IPA yang dipadukan dengan eksplorasi serta eksperimen.
Seperti dalam siaran persnya, kegiatan yang dibuka langsung oleh Syaepul Rohmat Yohandi selaku koordinator matematika itu mendapat sambutan meriah dari para peserta. Mereka menghadirkan tim dari Read1 Learning & Development Center yang berada di bawah naungan Klinik Pendidikan MIPA (KPM).
Kegiatan dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pertama diperuntukkan bagi kelas 5 dan 6 SD. Sedangkan sesi kedua untuk kelas 3 dan 4 SD. Sesi pertama dan kedua sama-sama diawali ramah-tamah dari instruktur utama, Kak Dwi. Kemudian dilanjutkan dengan dinamika kelompok, senam otak, dan permainan interaktif sebagai pembuka acara.
Setelah permainan pembuka, peserta langsung dibagi menjadi beberapa kelompok oleh tim fasilitator yang bertugas, di antaranya: Kak Hilda, Kak Tya, Kak Ihsan, Kak Eva, dan Kak Febie. Semua fasilitator tersebut memperkenalkan diri kepada para peserta dengan penuh antusias dan ramah.
Beberapa macam permainan matematika disimulasikan, seperti hoopers, tic tac toe, logix, transfer ball, transfer hola hoop, transfer electric, toxic, labirin show, hingga eksplorasi matematika belanja. Selain itu, tak kalah serunya, tim besutan Dwi Samto menghadirkan juga kelas eksperimen sains dengan tema oil vs water, balloon race, dan ditambahkan eksplorasi tangram.
Ungkapan senang disampaikan salah satu peserta, Fadlan Alfarissy Demirdand. Baru tahu kalau pelajaran matematika dan ipa dikemas dengan permainan, jadi sangat menyenangkan dan tidak bosan. "Yang tidak kalah serunya saat belajar eksperimen sains “oil vs water” dan hoopers,” ujar pelajar kelas 4.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Retno Wigatiningsih sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Kegiatan Fun Math & Science ini sangat mudah diterima oleh para siswa. Selain bentuk penyajiannya yang unik dan kreatif, Retno bersyukur karena di dalamnya terdapat unsur pelatihan pengembangan diri seperti kedisiplinan, kejujuran, kecerdasan, gotong royong, dan ketangkasan dalam bertindak.
“Kita ketahui saat ini pelajaran matematika dan IPA (MIPA) menjadi momok menakutkan bagi para pelajar. Terlebih sepanjang kegiatan belajar, siswa-siswi cenderung berhadapan dengan kertas dan pensil. Tentunya kita bersyukur kegiatan ini menjadi inovasi yang baik untuk terus dikembangkan bagi pelajar,” jelas Retno.