REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asisten virtual kini tengah membumi di kalangan milenial. Sebelumnya, perusahaan pengembang perangkat lunak di Indonesia sudah memiliki beberapa asisten virtual berbasis teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Di awal 2018, perusahaan pengembang software PT Sinergi Digital Teknologi memperkenalkan asisten virtual terbaru di dalam negeri, yakni Lenna.
Lenna mungkin memiliki konsep sedikit berbeda dari perangkat lunak asisten lainnya. Lenna berbentuk aplikasi, dan memiliki fitur perintah suara.
Berbeda dengan asisten virtual yang saat ini banyak digunakan, tetapi terintegrasi di dalam platform percakapan. Meski berbasis aplikasi, Lenna juga mendukung perintah di dalam platform percakapan, seperti Line.
"Kami sudah mendukung perintah dalam bahasa," ujar Chief Executive Officer (CEO) PT Sinergi Digital Teknologi Rissandi dalam acara peluncuran Lenna di Jakarta, beberapa hari lalu.
Pengguna bisa berbicara langsung dengan Lenna menggunakan Bahasa Indonesia. Namun, dalam jangka panjang, Lenna juga akan mengerti perintah dalam Bahasa Inggris dan Arab.
Untuk mudah dipahami, Lenna merupakan platform jasa, mulai dari penjualan tiket pesawat hingga pembelian pulsa. Lenna juga bisa dipakai untuk membeli token listrik atau pembayaran rutin bulanan lainnya. Namun, perbedaan Lenna dari platform lain, Lenna bisa diperintah dengan suara.
Pengguna tidak perlu lagi repot mengetik teks perintah atau menekan layar ponsel saat ingin melakukan aktivitas di dalam aplikasi.
Bila mendadak ingin nonton film di bioskop, tetapi masih terjebak di kantor dan sulit membeli tiket, Lenna bisa diandalkan. Bahkan, pembelian tiket dilengkapi dengan fasilitas pilih kursi.
Lenna juga memiliki e-wallet sehingga pengguna bisa menyimpan uang di dalamnya. Lenna sudah bisa diunduh para pengguna iOS dan Android secara gratis.