Selasa 23 Jan 2018 12:06 WIB

Bos Apple Larang Ponakannya Gunakan Media Sosial

Peringatan tersebut mirip dengan keraguan yang diungkapkan pendahulunya, Steve Jobs

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Winda Destiana Putri
CEO Apple Tim Cook.
Foto: Phonearena
CEO Apple Tim Cook.

REPUBLIKA.CO.ID, CONNECTICUT -- Bos Apple Tim Cook, melarang keponakannya menggunakan jaringan sosial. Serta mengingatkan 'batasan' penting saat menggunakan teknologi.

Pernyataan Cook tersebut dinilai akan menambah kekhawatiran tentang dampak jaringan sosial dan beberapa teknologi lainnya merusak kesehatan anak-anak yang menggunakannya, bahkan sejak usia dini. Dia mengatakan, meski tidak memiliki anak sendiri, namun dirinya memiliki keponakan yang dia beri batasan, termasuk tidak menggunakan jejaring sosial seperti Facebook dan Snapchat.

''Saya tidak punya anak, tapi saya punya keponakan yang saya masukkan beberapa batasan. Ada beberapa hal yang tidak akan saya izinkan. Saya tidak ingin mereka berada di jaringan sosial,'' ucap Cook, dikutip dari Independent, Selasa (23/1).

Peringatan tersebut mirip dengan keraguan yang diungkapkan pendahulunya, Steve Jobs. Ia terkenal melarang anak-anaknya untuk tidak terlalu sering menggunakan produk Apple sendiri, karena percaya bahwa mereka dapat merusak anak-anak jika digunakan dengan cara yang salah.

Sementara Cook, memperingatkan tentang bahaya percaya teknologi harus digunakan untuk segalanya, dan memperingatkan terhadap beberapa keyakinan teknologi dapat menyelesaikan semuanya.

''Saya tidak percaya terlalu sering menggunakan teknologi. Saya bukan orang yang mengatakan kita telah mencapai kesuksesan jika Anda menggunakannya setiap saat, saya sama sekali tidak berlangganan,'' tuturnya.

Cook berbicara sebagai bagian dari pengumuman bahwa 70 sekolah yang berbeda, termasuk yang dia ajak bicara, akan ikut serta dalam inisiatif Apple's Everyone Can Code untuk mengajarkan pemrograman kepada anak-anak. Program ini bersamaan dengan peluncuran proyek baru dengan Malala untuk mendapatkan setidaknya 100 ribu anak perempuan yang kurang mampu ke sekolah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement