Ahad 21 Jan 2018 14:34 WIB

Salju di Gurun Sahara Terlihat dari Luar Angkasa

Padang pasir ditutupi oleh salju setinggi 15 inci atau setinggi 40 sentimeter.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Winda Destiana Putri
Salju menyelimuti padang pasir Gurun Sahara di dekat Ain Sefra, Aljazair, Senin (19/12) lalu.
Foto: Karim Bouchetata/Geoff Robinson, the telegraph
Salju menyelimuti padang pasir Gurun Sahara di dekat Ain Sefra, Aljazair, Senin (19/12) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA -- Sebuah poto satelit menunjukkan bagian Gurun Sahara di Afrika yang diselimuti oleh salju, setelah terjadinya badai musim dingin yang jarang terjadi pada awal bulan ini. Dilansir Live Science, Satelit Copernicus Sentinel-2 dari European Space Agency (ESA) menangkap pemandangan yang menakjubkan dari bukit-bukit pasir yang tertutup salju di barat laut Aljazair, tepatnya di tepi Gurun Sahara.

Dimana daerah tersebut dikenal sebagai salah satu tempat terpanas di Bumi. Gambar-gambar tersebut diambil pada 8 Januari, yang memperlihatkan beberapa area padang pasir ditutupi oleh salju setinggi 15 inci atau setinggi 40 sentimeter, yang jatuh di wilayah gersang pada 7 Januari.

"Sebagian besar salju telah mencair pada akhir esok hari, tapi untungnya, satelit Sentinel-2A kebetulan berada di tempat yang tepat pada saat yang tepat untuk mencatat kejadian langka ini dari luar angkasa," kata perwakilan ESA Kelsea Brennan Wessels dalam sebuah video yang diposting oleh ESA.

Secara khusus, citra satelit menunjukkan bahwa salju turun di kaki pegunungan Atlas, Sahara. Ketuka suhu udara di daerah tersebut bisa turun secara signifikan di malam hari, hujan salju merupakan peristiwa yang tidak biasa terjadi di Gurun Sahara yang disebabkan oleh udara yang sangat kering.

Faktanya, berdasarkan video ESA, hujan salju yang baru-baru ini terjadi menandai terjadinya peristiwa yang ketiga kalinya selama 37 tahun, dimana ilmuwan telah mencatat adanya hujan salju di bagian gurun tersebut. Badai salju sebelumnya yang tercatat, terjadi pada Februari 1979 dan Desember 2016.

Satelit Copernicus Sentinel-2 banyak digunakan untuk melacak vegetasi dan perubahan yang ada di daratan bumi. Citra satelit baru-baru ini menunjukkan bahwa terdapat sedikit flora di wilayah tersebut.

Berdasarkan pernyataan NASA, hujan salju di Gurun Sahara yang langka tersebut juga diphoto oleh satelit Landsat 8 (sebuah kolaborasi antara NASA dan Survei Geologi AS) pada 8 Januari. Gambar Landsat 8 menunjukkan adanya akumulasi salju antara 4 dan 12 inci atau 10 hingga 30 sentimeter di gurun, tepatnya di dekat kota Ain Sefra, Aljazair utara.

Hujan salju tersebut jauh lebih umum jika terjadi di dataran tinggi Sahara, termasuk Pegunungan Tinggi Atlas di Maroko. Dimana, NASA menyatakan, pada Februari 2012 dan Januari 2005, juga terlihat sejumlah besar salju yang turun di kawasan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement