Ahad 21 Jan 2018 05:35 WIB

Sac Actun, Gua Bawah Air Terbesar di Dunia

Gua bawah air tersebut memiliki sejumlah sistem percabangan dengan panjang 347 km.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Winda Destiana Putri
Gua Sac Actun.
Foto: Sciencealert
Gua Sac Actun.

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Setelah melakukan eksplorasi selama 10 bulan di sepanjang garis pantai Laut Karibia di Semenanjung Yucatan, Negara Bagian Quintana Roo, Meksiko, sekelompok ilmuwan dan arkeologis dari akhirnya berhasil menemukan gua bawah air terbesar di dunia. Gua bawah air tersebut memiliki sejumlah sistem percabangan gua dan labirin dengan panjang mencapai 347 kilometer.

Secara total gua bawah laut di Semenanjung Yucatan memiliki panjang sekitar 1.400 kilometer, dan terdiri dari 347 kilometer jaringan gua dan sistem labirin yang berada di bawah permukaan. Pada akhir pekan lalu, sekelompok peneliti menemukan area yang disebut sistem Sac Actun. Gua bawah air ini memiliki jaringan yang begitu luas, dan diperkirakan terdiri dari dua jaringan gua yang besar.

Sebelumnya, di area ini juga sempat ditemukan sistem gua bawah air, yang disebut Dos Ojos (Dua Mata), dengan panjang mencapai 93 kilometer. Pada awalnya, Dos Ojos merupakan gua yang berbeda dengan Sac Actun. Namun, ternyata setelah eksplorasi selama 10 bulan, dua sistem gua ini diketahui terhubung satu sama lain.

''Beberapa kali, kami sempat mendapatkan hasil yang bagus. Dalam beberapa kesempatan, kami hanya berjarak beberapa meter untuk bisa menemukan jalur penghubung antara dua sistem ini. Eksplorasi ini seperti mengikuti pembuluh darah manusia. Ini seperti labirin, yang terkadang terpisah, tapi terkadang terhubung. Karena itu, kami harus berhati-hati,'' kata Direktur Ekplorasi program Great Maya Aquifer (GAM), Robert Schmittner, kepada El Pais, seperti dikutip Science Alert.

Eksplorasi ini pun akhirnya membuahkan hasil. Sac Actun dan Dos Ojos diketahui terhubung oleh sebauh jaringan gua. Alhasil, dengan panjang mencapai 347 kilometer, Sac Actun menjadi gua bawah air terbesar di dunia. Catatan ini mengalahkan Ox Bel Ha, yang sebelumnya tercatat sebagai gua bawah air terbesar dengan panjang 270 kilometer. Jaringan gua bawah air Sac Actun dan Ox Bel Ha sama-sama berada di Semenanjung Yucatan.

Kendati begitu, penjelajahan dan eksplorasi di Sac Actun agaknya masih belum berakhir. Pasalnya, Sac Actun diketahui terhubung dengan tiga jaringan gua bawah air yang lebih besar. Namun, eksplorasi ini ternyata bukan sekedar proyek pemindaian geografis semata. Eksplorasi ini termasuk ke dalam program GAM, yang bertujuan untuk menggali peninggalan kebudayaan Maya, terutama yang berada di gua bawah air di Semenanjung Yucatan.

Menurut Kepala Program GAM, Guillerom de Anda, penemuan Sac Actun sebagai gua bawah air terbesar di dunia ini pun menjadi penemuan arkeologi bawah air terbesar di dunia. Begitu banyak informasi-informasi arkeologis yang bisa digali, terutama terkait kebudayaan Maya, dari jaringan gua bawah air tersebut.

''Gua ini memiliki lebih dari ratusan konteks dan situs arkeologis. Mulai dari bukti pemukim pertama di Benua Amerika, hingga informasi mengenai punahnya suatu jenis fauna, dan tentu saja kebudayaan dan peradaban dari suku Maya,'' tutur Guillermo, yang juga merupakan ahli arkeologi dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko.

Berdasarkan bukti foto dan video yang diambil dari gua bawah air tersebut, ada berbagai situs dan artefak dari kebudayaan Maya yang bisa digali dan diteliti secara ilmiah. Akhirnya, dampak ilmiah dari penemuan gua bawah air ini pun begitu besar, terutama terkait penelusuran dan penelitian tentang kebudayaan Maya di Meksiko.

''Di sana, kami baru merekam sekitar 100 elemen-elemen arkeologis. Seperti sisa-sisa bagian tubuh dari hewan yang telah punah, jejak peninggalan manusia purba, keramik, dan ukiran-ukiran dari kebudayaan Maya. Ini seperti masuk ke dalam kapsul waktu, yang membawa Anda kembali pada 10 ribu atau 12 ribu tahun lalu,'' ujar Guillermo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement