Jumat 19 Jan 2018 20:48 WIB

Delapan Tahun Absen, Google Maps Kembali ke Cina

Karena lama absen, Google belum mengumpulkan informasi pemetaan yang konsisten.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Winda Destiana Putri
Google Maps
Google Maps

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Google Maps akhirnya kembali ke Cina. Setelah delapan tahun menarik diri.

Google ketika itu diminta untuk tunduk pada Undang-Undang penyensoran ketat pada tahun 2010, namun raksasa teknologi Google tersebut enggan mematuhinya. Dikutip techradar, Google kini telah kembali ke pasar Cina, walaupun dengan cara yang tentatif, karena memperkenalkan kembali versi lokal Google Maps.

Google Maps versi khusus Cina tersedia melalui browser desktop dan sebagai aplikasi iOS, sebab Cina tidak memiliki Google Play Store, jadi tidak ada versi Android. Karena hal itu memungkinkan pengguna untuk bernavigasi di dalam negeri, walaupun dengan beberapa keberatan .

Karena lama absen, Google belum mengumpulkan informasi pemetaan yang konsisten. Sehingga, banyak jalan tidak sesuai dengan informasi satelit, atau hilang sama sekali.

Selanjutnya, semua fitur navigasi belokan demi belokan terhubung ke aplikasi AutoNavi, sebuah layanan yang dimiliki oleh monolith internet Cina Alibaba. Pada tahap ini, beberapa alat terbesar Google pun masih tidak ada di Cina, seperti mesin pencari dan YouTube keduanya tidak tersedia di pasar lokal. Mungkin karena dampak penyensoran negara terhadap layanan ini pada khususnya.

Sebuah artikel dari publikasi industri Asia Nikkei mengutip minat Beijing untuk mengembangkan kemampuan AI-nya (Artificial Intellegence) sebagai alasan potensial untuk kerjasama Google yang diperbaharui, terutama bila menyangkut teknologi penggerak mandiri AI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement