REPUBLIKA.CO.ID, KANADA -- Anak autis yang belajar berbicara bahasa lain kemungkinan menjadi lebih mudah untuk beralih tugas, sebuah penelitian telah menemukan. Anak-anak autis sering kali memiliki waktu yang sulit untuk beralih dan mengurangi perhatian mereka di antara tugas-tugas mereka.
Tetapi penelitian Kanada yang baru, menunjukkan bahwa dwibahasa dapat meningkatkan fleksibilitas kognitif mereka. Orangtua sering diberitahu untuk tidak repot-repot mengajar anak mereka bahasa kedua jika mereka memiliki ASD (Austistic spectrum disorder) karena khawatir akan menambah kesulitan mereka.
Penulis utama Profesor Aparna Nadig, yang berbasis di McGill University di Montreal, mengatakan: "Ini adalah penemuan baru dan mengejutkan," katanya dilansir di Dailymail, Rabu (17/1). Menurut Nadig, aelama 15 tahun terakhir telah terjadi perdebatan yang signifikan di lapangan tentang apakah ada "keuntungan bilingual" dalam hal fungsi eksekutif.
Beberapa peneliti berpendapat dengan meyakinkan bahwa hidup sebagai orang dwibahasa dan harus mengganti bahasa secara tidak sadar dapat meningkatkan fleksibilitas kognitif. "Tapi belum ada yang mempublikasikan penelitian yang secara jelas menunjukkan bahwa keuntungan ini juga mungkin menjangkau anak-anak dengan spektrum autisme." katanya.