Selasa 16 Jan 2018 13:21 WIB

Lego dan Tencent Kembangkan Game Online

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Winda Destiana Putri
LEGO. Ilustrasi
Foto: Reuters
LEGO. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pembuat mainan asal Denmark, Lego bekerja sama dengan perusahaan raksasa internet Cina, Tencent Holdings Ltd. untuk bersama-sama mengembangkan game online dan berpotensi menjadi jejaring sosial yang ditujukan untuk anak-anak Cina.

Lego mengalami perlambatan penjualan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, pasar Cina telah menjadi titik terang dengan pertumbuhan penjualannya yang mencapai 25 hingga 30 persen pada 2016.

Perusahaan Lego tersebut bersaing dengan perusahaan pembuat boneka Barbie yaitu Mattel Inc dan juga perusahaan Hasbro. Senin (15/2), Lego mengatakan telah bermitra dengan Tencent, yang merupakan jaringan sosial dan bisnis game terbesar di Cina. Kerjasama tersebut bertujuan untuk menciptakan lingkungan online yang aman, yang mencakup konten, platform, dan pengalaman yang dapat disesuaikan untuk anak-anak di Cina.

"Apa yang kita cari sekarang dengan Tencent adalah untuk menemukan cara yang lebih kreatif dalam menjangkau anak-anak, dan menciptakan konten dengan Tencent, dalam hal ini yaitu video games," kata Manajer Umum Lego di Cina, Jacob Kragh.

Jacob mengatakan, kerjasama tersebut mencakup pengembangan zona video Lego untuk anak-anak di platform video milik Tencent, dengan mengembangkan serta mengoperasikan permainan yang berlisensi merek Lego.

Pengembangan tersebut juga mencakup LEGO BOOST, yang merupakan kumpulan bangunan dan kode yang memungkinkan anak-anak mengubah kreasi dari bagian-bagian Lego menjadi benda yang bergerak. Selain itu, kedua perusahaan tersebut akan mengeksplorasi pengembangan jaringan sosial gabungan untuk anak-anak di Cina.

Menurut Euromonitor International, Tencent merupakan perusahaan Asia yang paling penting dengan kapitalisasi pasar sebesar 537 miliar dolar Amerika. Sementara, Lego memiliki sekitar tiga persen pangsa pasar di Cina, dan diikuti oleh pesaingnya Mattel dan Hasbro yang masing-masing sekitar dua persen dan satu persen.

Pada November 2016, Lego membuka pabrik di Jiaxing, Cina, yang diperkirakan akan menghasilkan 70 hingga 80 persen dari semua produk Lego yang dijual di Asia, dilansir laman Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya