Ahad 14 Jan 2018 13:30 WIB

Start up Ini Kembangkan Teknologi Pengenalan Suara Bagi Anak

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Balita
Foto: M Syakir/Republika
Balita

REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN --Startup Irlandia, SoapBox Labs, sedang dalam misi untuk menciptakan teknologi ucapan yang paling akurat dan mudah diakses di dunia untuk anak-anak. Teknologi ini ditawarkan kepada pengembang perangkat keras dan aplikasi pihak ketiga.

Teknologi tersebut mencakup aplikasi pendidikan yang mendukung perkembangan membaca dan bahasa, kontrol suara anak-anak untuk perangkat Internet of Things (IoT) di rumah, mainan cerdas, dan pengalaman AR / VR.

Didirikan pada tahun 2013 oleh Dr. Patricia Scanlon, seorang peneliti dan PhD Bell Labs dengan pengalaman hampir 20 tahun di bidang teknologi pengenalan suara, perusahaan itu mendasari premis bahwa teknologi pengenalan suara dibangun untuk orang dewasa, seperti kebanyakan, baru ditemukan di perangkat seperti Amazon Echo atau Google Home.

Hanya saja, alat itu tidak bekerja sebaik yang bisa dilakukan untuk anak-anak.Hal itu karena anak-anak memiliki suara bernada tinggi dan pola bicara yang berbeda. Tidak seperti orang dewasa, anak-anak yang lebih muda tidak cenderung menyesuaikan ucapan mereka dengan mesin, entah sesuatu yang dilakukan secara sadar atau tidak sadar untuk memperbaiki kegunaan antarmuka pengguna dengan suara dan yang disebut asisten cerdas.

Scanlon menjelaskan, ketika dia dan tim SoapBox Labs mulai mengerjakan masalah ini pada tahun 2013, mereka harus mengabaikan banyak dari apa yang telah mereka pahami tentang bagaimana membangun teknologi ucapan. ''Setelah fase penelitian yang luas, menjadi jelas bahwa perilaku ucapan anak sangat berbeda dengan orang dewasa, terutama anak yang lebih muda,'' ucap dia, dikutip dari Techcrunch, Ahad (14/1).

Teknologi pengenalan ucapan ini dikembangkan dengan menggunakan data suara orang dewasa yang meniru perilaku orang dewasa, sehingga berkinerja buruk saat digunakan oleh anak kecil. Sebagai gantinya, SoapBox Labs telah menciptakan kumpulan data ucapan anak-anak yang unik, terdiri dari ribuan jam data ucapan anak-anak.

Setelah itu menggabungkannya dengan pemahaman tim tentang suara dan perilaku anak-anak. Platform yang dihasilkan memanfaatkan teknik pembelajaran mendalam untuk menyalakan model dan penilaian algoritma milik mereka. Dampaknya, bisa memberikan teknologi pidato yang jauh lebih baik yang ditargetkan pada anak-anak.

Perusahaan mengungkapkan merogok kocek 2,1 juta Euro, untuk menambahkan beberapa bahasa ke platform pengenalan suaranya. Selain itu pengambilan dana tunai terdiri dari hibah sebesar 1,5 juta Euro, dan  600 ribu Euro dari pendukung yang ada. Sehingga total dana untuk SoapBox Labs menjadi lebih dari 3 juta Euro atau Rp 48 miliar.

Membahas masa depan teknologi pengenalan suara anak-anak, Scanlon mengatakan, dia dapat melihat situasi di mana perangkat akan mengenali apakah itu anak-anak atau orang dewasa yang berbicara dan mengganti kumpulan data dan model yang mendasarinya. Itu karena, lanjut dia, teknologi ucapan anak-anak, meski bisa dibilang sulit dikembangkan, tidak berjalan dengan baik dengan orang dewasa. Untuk saat ini, dua solusi terpisah optimal.

Selain itu, perangkat atau aplikasi yang mengetahuinya berinteraksi dengan seorang anak dapat mengubah perilakunya atau izin interaksi. Dalam beberapa situasi, orang tua tidak ingin seorang anak memegang kendali, betapapun baiknya mereka dipahami.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement