Dilansir dari Live Science, selama perjalanan Jeanette dan temannya Karen Bower memakan sekitar dua lusin tiram mentah. Bower menceritakan kepada CBS tak lama setelah memakan tiram tersebut Jeanette mengalami masalah pernapasan dan mendapati ruam di kakinya seperti reaksi alergi.

 

Kondisi LeBlanc terus memburuk dan dokter mengatakan bahwa Ia terinfeksi jenis bakteri 'pemakan daging' yang disebut Vibrio. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Bakteri Vibrio secara alami hidup di perairan pesisir dan jumlahnya sangat melimpah antara bulan Mei dan Oktober ketika airnya lebih hangat.

 

Orang-orang bisa terinfeksi Vibrio dengan memakan kerang mentah atau belum matang, termasuk tiram. CDC juga menyatakan manusia bisa mengalami infeksi jika memiliki luka yang terbuka pada kulit dan luka tersebut terkena air payau atau garam.

 

Bakteri Vibrio sendiri menyebabkan sekitar 80.000 penyakit dan 100 kematian setiap tahunnya di Amerika Serikat. Kebanyakan orang terkena Vibrio dari tiram mentah awalnya mengalamu diare dan muntah dan mereka yang mengalami kasus ringan ini biasanya pulih dalam waktu tiga hari.

 

Namun pada beberapa orang yang mengalami infeksi lebih parah, Vibrio ini menyebabkan infeksi aliran darah dan luka kulit yang parah. CDC juga mengatakan sekitar satu dari empat orang dengan infeksi serius menghadapi kematian.

 

LeBlanc sendiri terkena tiram mentah dan air payau. Namun penyebab infeksinya tidak dijelaskan apakah dari tiram atau air payau. LeBlanc berusaha mengatasi penyakit ini selama 21 hari namun tidak berhasil pulih. Dirinya meninggal pada 15 Oktober 2017. Rekan LeBlanc Vicki Bergquist dan Bower kini ingin meningkatkan kesadaran orang-orang akan infeksi Vibrio.

 

"Jika kita tahu bahwa risikonya begitu tinggi, aku akan melarang dia makan tiram," ujar Bergquist.