Senin 08 Jan 2018 12:26 WIB

Hindari Buka Tautan di Facebook

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Winda Destiana Putri
Facebook
Foto: AP/Jeff Chiu)
Facebook

REPUBLIKA.CO.ID, Internet merupakan gudang dari seluruh informasi yang ada di seluruh dunia, setiap orang saat ini pasti memerlukan dan menggunakan internet sebagai sarana pencari informasi, salah satunya adalah berita. Saat ini berbagai macam portal berita tersedia di internet, baik portal berita yang menyajikan informasi dengan tema umum maupun portal berita dengan tema khusus secara spesifik seperti olahraga, politik, hiburan, dan lain-lain.

Kemudahan dalam mengakses maupun mendapatkan informasi di internet sudah mulai di cederai dengan adanya berita atau informasi yang kebenarannya masih dipertanyakan atau bahkan hoaks. Dari hal tersebut sebagian situs sebenarnya hanya mencari rating visitor atau pengunjung untuk website mereka dan mendapatkan popularitas untuk situs mereka yang nantinya akan digunakan sebagai pencari keuntungan baik dari iklan yang di pasang di situs mereka maupun dari ketertarikan minat dari si pembaca terhadap ide yang dituliskan oleh penyebar berita.

Dewasa ini penyebaran berita sudah merambah ke dunia sosial atau yang biasa di sebut sebagai media sosial, salah satu adalah Facebook, tiap orang yang terhubung dengan facebook mampu berinteraksi atau berkomunikasi dengan pengguna facebook lainnya. Namun seiring perkembangan teknologi penggunaan Facebook tidak hanya digunakan hanya sebatas berkomunikasi saja, tapi media sosial ini mulai digunakan sebagai media penyebar berita atau kabar terkini. Para pengguna Facebook biasanya cukup menekan satu tautan untuk dapat mengakses berita tersebut.

Tahukah apa yang terjadi pada akun pengguna pada saat mereka klik pada tautan berita tersebut? Seperti dilansir dalam laman Mashable, pengguna yang melakukan klik pada link suatu halaman berita maupun halaman lain digunakan facebook untuk melakukan analisa kebiasaan pada setiap pengguna dan menyimpulkan ketertarikan atau minat dari setiap pengguna, Facebook menggunakan informasi tersebut sebagai pertimbangan untuk menyajikan berita secara relevan sesuai minat pengguna tersebut. Bermodalkan informasi ini Facebook telah bekerjasama dengan pihak ketiga yaitu situs berita yang menyajikan informasi yang dibutuhkan para pengguna sesuai minat nya.

 

Baca juga: Mantan Petinggi Facebook Sebut Medsos Hancurkan Masyarakat

Dari sinilah facebook mampu meraup keuntungan dengan adanya kerjasama pada situs berita ini, dengan kata lain, facebook sudah berubah menjadi outlet media atau penerbit berita. Diibaratkan Facebook dijadikan lahan atau kolam pancing yang berisi ikan yang siap melahap umpannya.

Namun di sisi lain, situs berita tersebut dengan leluasa menyebarkan judul berita yang menarik minat pengguna atau clickbait, namun di dalam isi berita tersebut ada beberapa hal yang tidak relevan dengan judulnya yang berisi ide ataupun suatu paham, sehingga secara tidak langsung mempengaruhi para pembacanya.

Sepertinya Facebook tidak mempedulikan kebenaran informasi yang disajikan oleh situs berita tersebut. Dampaknya, para pengguna mulai menyebarkan kembali berita ini kepada pengguna yang lain, sehingga berita yang kebenarannya masih perlu dipertanyakan atau hoaks dengan sangat mudah tersebar.

Dampak buruk dapat diantisipasi dengan cara sering mengunjungi situs berita yang terbukti keabsahannya secara berulang tanpa melalu link facebook yang sumbernya masih kurang terpercaya. Bookmark situs dapat dilakukan jika situs tersebut dianggap terpercaya atau gunakan URL nya secara langsung dengan memasukan nama link situs nya di tab laman pada layar browser.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement