Senin 08 Jan 2018 10:27 WIB

2018, E-commerce Masih Jadi 'Target' Investor

Rep: Nora Azizah/ Red: Winda Destiana Putri
ecommerce
ecommerce

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejayaan e-commerce juga terlihat dari beberapa kegiatan penting di dunia maya, yakni Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Tahun ini, Harbolnas yang berlangsung pada 12 Desember 2017 lalu tercatat menghasilkan total transaksi sebesar Rp 4,7 triliun. Berdasarkan data Nielsen, kenaikan rata-rata penjualan mencapai 4,2 kali bila dibandingkan hari reguler.

Total transaksi tersebut juga didapatkan berdasarkan 254 e-commerce yang berpartisipasi dalam Harbolnas. Namun dari aktivitas Harbolnas ditemukan fakta bahwa 68 persen konsumen yang belanja merupakan pelanggan atau orang yang sering membeli barang secara daring. Kemudian sebanyak lima persen merupakan konsumen yang baru pertama kali belanja online. Sebanyak 77 persen konsumen belanja menggunakan ponsel pintar.

Prospek e-commerce di Indonesia hingga beberapa tahun ke depan masih menggiurkan. Data dari WeAreSocial Digital 2017 Global Overview menyebutkan, penetrasi internet di Indonesia sudah mencapai 65 persen. Dari jumlah tersebut sebanyak 41 persen pengguna sudah melakukan aktivitas belanja online hingga akhir 2016, dan 33 persen di antaranya menggunakan e-commerce sebagai lapak.

Pertumbuhannya juga mencapai 155 persen year-to-year (YoY) terhadap pembeli dari mobile commerce. Wakil Ketua Amvesindo & Partner of Convergence Donald Wihardja mengungkapkan, Indonesia masih memimpin dari segi pertumbuhan e-commerce dibandingkan negara lain. "Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan penetrasi tercepat di dunia," jelas Donald, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Donald juga memprediksi, saat ini market share produk fesyen secara daring mencapai 12 persen. Hal tersebut menjadi bukti bahwa startup Indonesia sejauh ini memang masih dikuasi industri e-commerce. Kemudian, tiga unicorn yang ada di Indonesia juga bergerak di bidang e-commerce, yakni Go-Jek yang berhasil mendapatkan investasi sebesar 1,2 miliar dollar AS pada Juni 2017 lalu, kemudian Tokopedia sebesar 1,2 miliar dollar AS, dan menyusul Traveloka dengan investasi 450 juta dollar AS. Selain tiga unicorn tersebut, SaleStock juga mendapatkan pendanaan sebesar 27 juta dollar AS tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement