REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- NASA meluncurkan misi Global-scale Observations of the Limb and Disk (GOLD) yang akan dimulai pada 25 Januari mendatang. GOLD akan mempelajari zona terluar atmosfer yang berbatasan langsung dengan ruang angkasa.
Dalam pengumuman resmi pada 4 Januari lalu, NASA menyampaikan tujuan misi ini adalah untuk memperoleh pemahaman lebih baik bagamana badai matahari dan badai terestrial memengaruhi ionosfer. Ionosfer adalah lapisan terluar atmosfer yang amat krusial dalam komunikasi radio.
Ionosfer sendiri terbentang di ketinggian 75-1.200 kilometer di atas permukaan bumi. Dari orbit geostasioner di ketinggian 35 ribu kilometer, GOLD akan memonitor kepadatan dan suhu ionosfer, demikian dilansir Science News, Kamis (4/1).
GOLD akan menggunakan instrumen yang disebut spektrograf citra ultraviolet yang akan mengumpulkan data tiap 30 menit. Beberapa satelit sebelumnya berhasil memotret lapisan ionosfer. Namun ini akan jadi kali pertama satu instrumen secara khsusu digunakan secara terus menerus untuk mematau perubahan lapisan ionosfer.
GOLD merupakan misi pertama NASA menggunakan satelit komunikasi komersial. NASA berencana meluncurkan misi pelengkap yakni Ionospheric Connection Explorer pada akhir tahun ini. Misi pelengkap itu merupakan misi penjelajahan langsung ionosfer untuk mempelajari material penyusun, kepadatan, dan suhu ionosfer.