REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Ratusan pelajar menikmati liburannya dengan mengikuti “Pesantren Matematika”. Sebanyak 225 pelajar kelas tiga SD sampai dengan kelas delapan SMP yang berasal dari berbagai daerah tampak antusias mengikuti kegiatan yang mengusung tema “Dengan Matematika, Kita Tingkatkan Ukhuwah Islamiah”.
Seseru apakah Pesantren Matematika ini? Raditya Rizky R, pelajar kelas 7 SMPN 147 Jakarta mengatakan,“Pesantren kali ini sangat berbeda dengan yang pernah saya ikuti sebelumnya. Ilmu yang saya dapat lebih banyak, bagus, dan menarik. Tahun depan Insya Allah saya akan ikut serta lagi dalam kegiatan ini." ungkap Rizky melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad.
M Fauzan Aula M mengatakan hal serupa. Dia menganggap kegiatan yang diikutinya dari tanggal 26-28 Desember di Pondok Pesantren Darul Muttaqien, Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini sangat seru. “Banyak manfaatnya dan juga saya belajar nilai moral positif. Pokoknya pesantren matematika adalah liburan yang sangat berkesan bagi Saya.” kata pelajar kelas 6 SDIT At Taufiq Bogor.
Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA, Raden Ridwan Hasan Saputra, mengatakan, saat ini umat Islam sedang mengalami krisis ilmuwan. Ia berharap suatu saat akan terlahir ilmuwan-ilmuwan muslim yang pernah ikut Pesantren Matematika. “KPM dan Darul Muttaqien memiliki visi yang sama dan berkiprah untuk umat. Mimpi saya, dari kegiatan inilah akan terlahir ilmuwan-ilmuwan muslim di masa yang akan datang,” ujar Ridwan yang merupakan Tokoh Perubahan Republika 2013.
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Muttaqien, KH Mad Rodja Sukarta, yang diwakili Ustadz Salim Rasmid, menyatakan rasa syukur, bangga dan bahagianya atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia berpesan agar peserta senantiasa menjadi ahli ilmu. "Jadilah kita seorang pembelajar, jadilah kita seorang pendengar setia, jadilah kita seorang pencinta ilmu, dan jangan menjadi yang kelima, yakni tidak termasuk dalam perkara empat tersebut, tidak ingin berusaha dan belajar," katanya.
Pesantren Matematika tidak sekedar mengajak peserta belajar matematika saja, di dalamnya terdapat muatan penguatan pendidikan karakter melalui dinamika kelompok dan “Fun Math & Science”, tata krama, ilmu bahasa arab, dan sejumlah kegiatan lain. Kegiatan ini menerapkan sistem metode seikhlasnya (SMS) dalam skema pembiayaan kepesertaan.