Senin 25 Dec 2017 18:05 WIB

Teknologi Berkembang Dinilai tidak Terpakai di Indonesia

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Winda Destiana Putri
iPhone X
Foto: EPA
iPhone X

REPUBLIKA.CO.ID, Akhir tahun 2017 ditutup dengan hadirnya ponsel buatan Apple, iPhone X. IPhone X secara resmi dijual di Indonesia setelah digaet oleh operator seluler Smartfren. Ponsel pintar dengan sistem operasi iOS ini memberikan berbagai inovasi terbaru. Sebut saja hilangnya tombol home, fitur terbaru seperti Face ID dan terobosan terbaru emoji bergerak yang bernama Animoji.

Perilisan iPhone X sebagai penutup produsen ponsel untuk meluncurkan produk terbarunya. Sebelumnya, merk besar lain telah menyapa para konsumen dengan produk terbarunya. Sebut saja produsen ponsel pintar asal Korea Selatan, Samsung yang menjual ponsel pintar Samsung Galaxy S8. Nokia yang kembali hadir menggunakan sistem operasi Android dengan Nokia 6. Sebagai pendatang baru, Nokia mengejar ketertinggalannya dengan memberikan 4 GB RAM dan memory penyimpanan internal 64 GB. 
 
Perilisan ponsel pintar oleh perusahaan raksasa berjalan dengan kemajuan teknologi yang ada. Sebut saja dengan perkembangan teknologi yang terdapat dalam ponsel pintar seperti kecerdasan buatan, Internet of Things (IoT), Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR). "Secara teknologi, tiap pabrikan berusaha menampilkan teknologi baru yang ditanamkan dan ditampilkan smartohone. Termasuk kamera, layar, prosesor dan sebagainya," kata pengamat IT Heru Sutadi pada Republika beberapa waktu yang lalu.
 
Menurutnya, peluncuran ponsel pintar memang akan terus berkembang dengan kemajuan teknologi yang ada. Termasuk bagaimana pabrikan ponsel premium yang memiliki harga mahal yang kemudian diikuti oleh merk lain yang memiliki spesifikasi hampir serupa dengan harga yang lebih murah. Meski begitu, dia menuturkan bahwa masyarakat Indonesia belum siap dengan hadirnya teknologi. 
 
"Memang ada kemiripan teknologi antara satu dengan lainnya. Namun dalam prakterknya perubahan tersebut tidak begitu tampak dan terasa," lanjutnya. Dia menuturkan bahwa ponsel pintar dengan harga mahal tersebut dibeli karena memang kebutuhan atau dari kaum selebritas. Bahkan bisa jadi ada orang yang menggilai produk-produk tertentu."Seperti iPhone, orang ada saja yang beli tiap produk terbarunya keluar," sambungnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement