Selasa 19 Dec 2017 05:23 WIB

EEA Luncurkan Peta Interaktif Kondisi Polusi Udara di Eropa

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Winda Destiana Putri
Polusi Udara di Prancis
Foto: Wikipedia
Polusi Udara di Prancis

REPUBLIKA.CO.ID, COPENHAGEN -- Sebuah peta interaktif diluncurkan European Environment Agency (EEA), yang bekerjasama dengan Komisi Lingkungan Uni Eropa, untuk memberikan informasi kepada masyarakat Eropa terkait kondisi udara di negaranya masing-masing. Pemuktahiran data di peta ini berlangsung dalam hitungan jam melalui 2000 stasiun pemantauan di seluruh Eropa. Peta interaktif, yang disebut Indeks Kualitas Udara Eropa ini pun dapat diakses secara gratis melalui laman resmi EEA.

Selama ini, khusus di Eropa, polusi udara memang masih menjadi momok buat sebagian besar warganya. Setidaknya ribuan kematian prematur terjadi di Eropa lantaran terpapar oleh rendahnya kualitas udara di sekitar wilayah Eropa. Peta ini pun memberikan informasi mengenai kualitas udara di suatu wilayah di Eropa, termasuk tingkat kandungan PM2,5, yang dianggap sebagai penyebab utama serangan jantung dan gangguan pernapasan.

''Polusi udara masih menjadi pembunuh yang tak terlihat. Jadi peta Indeks Kualitas Udara Eropa dibutuhkan untuk memberikan informasi kepada warga di negara-negara Uni Eropa terkait kondisi dan kualitas udara yang mereka hirup,'' tutur anggota Komisi Lingkungan Hidup Uni Eropa, Karmenu Vella, seperti dikutip DailyMail.

Berdasarkan data dari peta tersebut, negara-negara di Eropa Timur masih memiliki kualitas udara yang buruk. Sementara, Jerman menjadi negara Uni Eropa yang memiliki kualitas udara cukup baik. Bahkan, sejumlah kota dan daerah di Jerman mendapatkan predikat ''bagus'' dalam peta tersebut.

Dalam menampilkan kualitas udara di suatu wilayah, peta tersebut menampilkan titik-titik, yang menandakan posisi stasiun pemantau. Titik tersebut memiliki spektrum warna dari warna hijau terang hingga merah gelap. Semakin terang warna di titik tersebut, maka area tersebut dianggap memiliki kualitas udara yang bagus.

Berbagai polutan di udara dapat terdeteksi lewat stasiun pemantau tersebut, mulai dari ozone, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, PM10, hingga partikel yang berukuran kurang dari 10 micron, dan lebih kecil dari PM2,5. Partikel-partikel ini dapat masuk ke dalam paru-paru, bahkan hingga kep pembuluh darah. Lima polutan ini kerap dikaitkan dengan peningkatan resiko penyakit kanker, diabetes, stroke, dan penyakit jantung.

''Sangat penting buat masyarakat di Uni Eropa sadar akan hal ini. Kami telah melakukannya di seluruh Eropa. Kami juga telah melihat adanya peningkatan kualitas udara di Eropa. Informasi di peta ini, yang bisa diakses semua orang, menjadi basis penting untuk perlindungan kesehatan bagi seluruh warga Eropa, terutama yang berada di kota,'' kata Direktur Eksekutif EEA, Hans Bruyninckx.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement