Ahad 17 Dec 2017 08:45 WIB

Peta Interaktif Ungkap Pencairan Es Pengaruhi Kota di Dunia

Rep: Rossi Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
Laut di Antartika Timur.
Foto: Dailymail
Laut di Antartika Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim ilmuwan NASA telah mengembangkan sebuah alat interaktif, untuk mengungkapkan pencairan lapisan es di Bumi dapat mempengaruhi kota-kota di seluruh dunia. Alat ini mengandalkan 'sea-level fingerprints', yang menjelaskan pola perubahan permukaan laut yang tidak seragam untuk mengungkapkan potensi dampak pada 293 kota besar. Peta tersebut mengungkapkan, satu lapisan es bisa memiliki efek yang sangat berbeda pada area tertentu di dunia, tergantung pada bagian mana yang akan meleleh.

Jika bagian barat Lapisan Es Greenland mencair, misalnya, London akan mendapatkan pengaruh yang signifikan. Tetapi, jika sisi timur laut yang meleleh, New York akan merasakan dampaknya. Dengan mencairnya lapisan es dan gletser, beberapa permukaan laut naik di seluruh dunia tidak bersamaan. Para periset dari Laboratorium Jet Propulsion NASA menjelaskan, fenomena ini mengubah medan gravitasi bumi, dan deformasi elastis Bumi padat. Hal ini menyebabkan pola yang bervariasi di seluruh dunia.

 

Alat yang disebut Gradient Fingerprint Mapping (GFM) menunjukkan bagaimana lokasi sistem drainase Antartika, dan Greenland mempengaruhi prediksi kenaikan permukaan laut lokal. "Kami mengeksploitasi properti matematis maju dari sistem adjoint dan menentukan gradien tepat sidik jari tingkat laut sehubungan dengan variasi lokal dalam ketebalan es dari semua sistem drainase es di dunia," para peneliti menjelaskan dalam penelitian yang dipublikasikan pada Science Advances, dilansir dari laman Daily Mail.

 

"Dengan pemetaan gradien sidik jari secara mendalam, kami membentuk alat diagnosis baru, yang selanjutnya disebut pemetaan sidik jari gradien (GFM), yang memungkinkan dilakukannya penilaian yang lebih baik tentang penggenangan pesisir atau munculnya di masa depan," lanjut para peneliti.

 

Untuk belahan bumi selatan, para periset mengatakan bagian dari lapisan es Antartika dapat secara dramatis mempengaruhi Sydney, Australia. Seiring kondisi Bumi terus berubah, para ahli mengatakan alat tersebut dapat dimodifikasi untuk prediksi yang lebih akurat.

 

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada September yang lalu, para ilmuwan mengungkapkan bahwa mereka secara langsung mengamati sidik jari tingkat laut untuk pertama kalinya.

 

"Ilmuwan memiliki pemahaman yang kuat tentang fisika sidik jari tingkat laut, namun kami tidak pernah memiliki deteksi langsung fenomena sampai sekarang," kata rekan penulis studi Dr Isabella Velicogna, profesor sistem pengetahuan dan penelitian JPL UCI ilmuwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement