Sabtu 16 Dec 2017 19:26 WIB

Tambah Usia Sinkronisasi Gelombang Otak Makin Berkurang

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Esthi Maharani
Menu lansia
Foto: diet.ygoy.com
Menu lansia

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Saat sikronisasi gelombang otak berkurang, manusia bisa kehilangan memori jangka panjangnya. Hal ini bisa jadi alasan mengapa lansia sering mudah lupa.

Dari riset yang dilakukan peneliti neurosains University of California (UC), Berkeley AS, Randolph Helfrich dan timnya melakukan riset terhadap aktivitas otak lansia dan anak muda. Mereka menemukan, dua gelombang otak pada lansia tidak bekerja sinkron saat mereka tidur. Hal itu menganggu kerja otak yang menyimpan memori jangka pendek dan panjang sehingga memori yang harusnya tersimpan juga terhambat.

Untuk mencari tahu lebih dalam, Helfrich dan timnya melihat otak lansir menggunakan citra resonansi magnetik (RMI). Dari sana terlihat, bagian otak yang berfungsi dalam menyimpan memori jangka panjang lebih kecil ukurannya pada lansia dibandingkan anak muda.

Hal itu membuat lansia lebih mudah lupa. ''Pengurangan ukuran itu cukup untuk mengganggu kerja gelombang otak saat harusnya otak bekerja menyimpan memori saat tidur di malam hari,'' kata Helfrich seperti dikutip Sciencemag, pekan ini.

Peneliti neurosains lainnya, Phyllis Zee dari Northwestern University, Chicago, Illinois AS menilai riset ini membantu menemukan hubungan tidur dengan proses penyimpanan memori. Ia sendiri penasaran bila riset dikembangkan terhadap orang dewasa dengan gangguan kondisi otak seperti penderita Alzheimer.

Sementara peneliti neurosains dari Massachusetts Institute of Technology, Cambridge, Emery Brown agak skeptis dengan hasil riset ini. Kesimpulan dari hanya melihat citra otak saja ia nilai kurang kuat.

Menurut seorang ahli neurosains dari UC San Francisco, AS, Elissaios Karageorgiou, menyatakan temuan ini bisa jadi langkah awal terapi memori. Dengan optimalisasi kerja gelombang otak, stimulasi gelombang elektrik atau magnetik bisa jadi cara memperbaiki memori seseorang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement