REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Microsoft ungkap adanya perombakan terhadap mesin pencarinya, Bing. Perombakan itu menggunakan Kecerdasan Buatan (AI), untuk mencoba seperti apa yang dilakukan Google.
Microsoft berharap, fitur baru ini akan membuatnya jauh lebih dipercaya daripada saingan beratnya, Google. Fitur baru mencakup kemampuan untuk meringkas dua sisi berlawanan dari pertanyaan yang kontroversial. Satu lagi mampu mengukur berapa banyak sumber terpercaya berada di balik jawaban yang diberikan.
Lelah menyampaikan informasi yang menyesatkan saat algoritma mereka dipermainkan oleh troll, orang yang mengirim pesan (atau juga pesan itu sendiri) di Internet dengan tujuan untuk membangkitkan tanggapan emosional atau kemarahan dari pengguna lainnya, dan pemasok berita palsu. Hingga akhirnya Microsoft dan Google berusaha untuk menunjukkan bahwa mereka dapat menjadi pemasok informasi yang baik, dengan menggunakan algoritma yang lebih baik. Mereka juga mempekerjakan lebih banyak moderator manusia.
Microsoft juga mencoba membedakan mesin pencari dua tempat dari Google yang sudah lama dominan dan memposisikan dirinya sebagai inovator dalam menemukan aplikasi dunia nyata untuk kemajuan terbaru dalam kecerdasan buatan.
''Sebagai mesin pencari, kami memiliki tanggung jawab untuk memberikan jawaban yang komprehensif dan obyektif,'' kata Jordi Ribas, wakil presiden perusahaan Microsoft untuk produk AI, dikutip dari Dailymail, Kamis (14/12).
Kemampuan baru Bing dirancang untuk memberi pengguna keyakinan lebih bahwa jawabannya benar dan menghemat waktu. Sehingga mereka tidak perlu mengklik beberapa tautan untuk memvalidasinya sendiri.
''Anda bisa bertanya, apakah kopi bagus untuk Anda?'' Kami tahu tidak ada jawaban bagus untuk itu,'' canda Ribas.
Tapi, lanjut dia, fitur pencarian saling berhadapan perspektif. Salah satu sumbernya menekankan kemampuan kopi untuk meningkatkan metabolisme dan yang lainnya menunjukkan bahwa hal itu dapat meningkatkan tekanan darah. Pertanyaan serupa juga bisa ditanyakan pada topik yang lebih sensitif, seperti apakah hukuman mati adalah ide bagus.
Namun, Bing tidak memiliki cukup kepercayaan untuk memberikan perspektif yang kontroversial. Tapi pada pertanyaan yang melibatkan angka, itu mengolah informasi ke dalam dosis yang dapat dicerna. Irak, misalnya, digambarkan sebagai 'setara dengan ukuran California'. Mesin pencari telah berevolusi sejak Google memimpin pada pergantian abad ke-21, saat peringkat didasarkan pada 'analisis tautan' yang menetapkan kredibilitas ke situs, berdasarkan berapa banyak situs lain yang terkait dengannya.
''Seiring mesin menjadi lebih baik dalam membaca dan merangkum paragraf, pengguna tidak mengharapkan hanya daftar tautan, tapi jawaban cepat dan berwibawa,'' jelas Harry Shum, yang memimpin riset 8 ribu orang Microsoft dan divisi AI.