REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media sosial (medsos) bak pisau bermata dua. Di satu sisi medsos memperluas jaringan pertemanan. Namun di sisi lain medsos juga punya celah yang memungkinkan terjadinya tindak kejahatan. Melihat fenomena makin banyaknya anak-anak yang gemar bermain medsos, Facebook awal pekan kemarin meluncurkan aplikasi Facebook Messenger Kids.
Aplikasi ini ditujukan bagi pengguna yang berusia di bawah 13 tahun. Facebook Messenger Kids menyematkan fitur yang memungkinkan orang tua mengontrol jaringan pertemanan sang anak. Aplikasi ini akan terhubung dengan Facebook milik orang tua masing-masing anak.
Melalui aplikasi ini, anak tidak dapat berkomunikasi dengan temannya jika permintaan pertemanannya belum disetujui (approve) oleh orang tua. Ya, di Facebook Messenger Kids orang tua punya otoritas penuh untuk menyeleksi siapa yang berhak menjadi teman-teman anaknya.
Selain itu, semua chat yang dilakukan anak dengan teman-temannya tidak dapat dihapus. Dengan demikian orang tua dapat memantau bagaimana anak berkomunikasi di dunia maya. Saat ini Facebook Messenger Kids baru tersedia di Amerika Serikat khusus untuk perangkat Apple. Aplikasi untuk perangkat Android dan tablet Amazon akan menyusul setelahnya.
Kristelle Lavallee, psikolog anak sekaligus penasihat ahli Facebook untuk Facebook Messenger Kids, menyebut aplikasi ini sebagai alat yang tepat untuk membentengi anak-anak dari dampak buruk media sosial. "Risiko yang muncul dari media sosial sangat besar. Di sini ibaratnya orang tua berperan sebagai penjaga gerbang," katanya dikutip dari laman Daily Mail, Senin (4/12).
Stephen Balkam, CEO dari lembaga non-profit Family Online Safety Institute, mengatakan hukum menyatakan bahwa perusahaan dilarang mengumpulkan informasi pribadi anak-anak yang berusia kurang dari 13 tahun. Itulah mengapa Facebook dan media sosial lainnya punya batasan usia bagi mereka yang ingin membuat akun.
Namun pada kenyataannya di berbagai belahan dunia jutaan anak yang masih belum cukup umur memiliki akun medsos pribadi. Langkah Facebook merilis Facebook Messenger Kids dinilainya sebagai upaya membatasi penggunaan medsos oleh anak-anak.