Selasa 05 Dec 2017 17:59 WIB

ITS Ciptakan Software untuk Perencanaan Kota

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Hazliansyah
Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember--ITS--, Surabaya
Foto: ITS
Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember--ITS--, Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menciptakan sebuah software yang mampu merencanakan kota dengan menggunakan metode trend oriented dan target oriented sekaligus. Software ini bernama LanduseSim yang diciptakan dosen Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITS, Nursakti Adhi Pratomoatmojo.

Pembuatan software tersebut didasari perencanaan dalam menata kota yang merupakan pekerjaan vital dan berdampak dalam pengembangan kota, baik secara fisik dan nonfisik. Terlebih, saat ini banyak perencanaan kota masih menggunakan cara konvensional. Yaitu dengan analisa oleh para ahli perencana lewat metode trend oriented, metode perencanaan dengan memperhatikan masa kini serta prediksi rencana masa mendatang.

"Software ini mampu melakukan perencanaan kota melalui simulasi spasial. Software ini tidak hanya mampu menampilkan visualisasi, tetapi juga menggunakan metode ilmiah yang kuat, karena menggunakan variabel-variabel untuk perubahan lahan," kata Sakti di Surabaya, Selasa (5/12).

Sakti menjelaskan, keunggulan lain dari LanduseSim ini ialah kemampuannya dalam merencanakan kota dengan menggunakan target oriented. Dimana, dengan metode target oriented ini berarti perencanaan kota bisa dilakukan dengan memperhatikan sasaran yang akan dicapai di masa mendatang.

"Semisal dalam merencanakan suatu kawasan kota, lewat software ini sudah dapat diprediksi berapa target permukiman yang akan ada di masa mendatang, dan fasilitas penunjang apa saja yang perlu disiapkan," ujar Sakti.

Keunggulan lainnya, lanjut Sakti, ialah software ini mudah digunakan. Fiturnya juga mampu memprediksi perubahan lahan yang sebelumnya masih kosong. Meski begitu, software ini harus dioperasikan oleh pengguna yang paham betul mengenai komputasi dan sistem informasi geografis.

"Sejauh ini, penggunaannya banyak dimanfaatkan oleh dosen, para mahasiswa yang sedang disertasi dan konsultan," kata Sakti.

Sakti menambahkan, software ini sudah banyak digunakan sejak pembuatannya tahun 2014 lalu. Bahkan saat ini, ada 10 negara yang sudah menggunakan LanduseSim karya Sakti tersebut. Yaitu Pakistan, Jepang, Irlandia, Argentina, Jerman, Mexico, Thailand, Mesir, Belanda, dan Indonesia.

Di Indonesia, software ini sudah mulai digunakan di beberapa Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"LanduseSim sudah digunakan dalam menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah, Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional," ujar Sakti.

Sebelumnya, software ini juga berhasil meraih juara pertama kompetisi inovasi produk yang dihelat oleh Badan Pengembangan dan Pengelola Usaha (BPPU) ITS. Sehingga Sakti mendapat dana program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPBT) dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Software ini sudah dilirik menjadi software yang bisa dikomersialkan dan menjadi perusahaan teknologi nantinya, ujar Sakti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement