REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Puluhan macan tutul diperkirakan hidup di wilayah Gunung Bromo dan Semeru, Jawa Timur. Perkiraan ini diungkapkan Petugas Pengendali Ekosistem Hutan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Agung Siswoyo.
Agung menjelaskan, pada dasarnya terdapat beberapa kantong habitat macan tutul di Jawa Timur. Lokasi-lokasi tersebut seperti di TNBTS, Kediri dan tempat lainnya. Di TNBTS, Agung mengungkapkan, terdapat sekitar 35 sampai 60-an macan tutul yang berkeliaran di wilayah tersebut.
"Itu perkiraan karena saat ini kita masih dalam proses penghitungan," ujar Agung saat ditemui wartawan di Kota Malang.
Menurut Agung, perkiraan ini berdasarkan daerah jelajah yang dimiliki macan tutul. Daerah jelajah macan tutul jantan biasanya berkisar 30 kilometer persegi sedangkan betina lebih kecil. Dari data itu, pihaknya pun memperkirakan jumlah macan tutul dengan membandingkan 70 persen lahan hutan yang menjadi habitatnya di TNBTS.
Seperti diketahui, macan tutul termasuk binatang teritori yang sangat menjaga wilayah kekuasaannya. Dalam hal ini, mereka tak segan-segan mengusir siapapun yang bukan dari kelompoknya masuk dalam wilayahnya. Hal ini juga berlaku bagi mereka yang hendak masuk ke daerah jelajah macan tutul lainnya.
Untuk mengetahui keberadaan macan tutul, Agung menerangkan, pihaknya telah memasang 45 kamera jebakan di sejumlah titik. Pemasangan ini termasuk di 12 resor yang berada di TNBTS dengan tujuan mengawasi keberadaan mereka. Alat ini dianggap lebih berhasil mendeteksi macan dibandingkan dengan memperkirakannya dari cakaran atau kotoran.