Sabtu 02 Dec 2017 15:06 WIB

Ilmuwan Temukan Cara untuk Mengubah Selera Musik Manusia

Rep: dian erika nugraheny/ Red: Winda Destiana Putri
Mendengarkan musik (Ilustrasi)
Foto: Dailymail
Mendengarkan musik (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Jika Anda selama ini termasuk orang yang menganggap remeh musik karya Band Britrock Coldplay, belum tentu selera musik Anda selamanya sama. Para ilmuwan telah menemukan bahwa beberapa stimulasi magnetik sederhana ke bagian depan otak dapat memperbaiki pandangan yang salah oleh individu terhadap hal tertentu.

Maka bisa jadi, Anda akan menyadari bahwa band asal London tersebut sebenarnya merupakan salah satu musisi terbaik dalam 100 tahun terakhir. Peneliti dari Montreal Neurological Institute and Hospital of McGill University, telah menemukan bahwa sebenarnya memungkinkan untuk meningkatkan atau mengurangi kenikmatan musik kita dengan meningkatkan atau mengganggu sirkuit otak tertentu.

Sebagaimana dilansir dari The Huffington Post, kegiatan mendengarkan musik dapat mengaktifkan otak yang terkait dengan antisipasi dan kejutan yang mengejutkan yang disebut sirkuit fronto-striatal. Tim peneliti ingin mengetahui apakah sirkuit ini benar-benar mempengaruhi kesukaan individu terhadap musik dan dapatkah sirkuit ini dipengaruhi ?

Untuk menguji teori ini, tim menggunakan teknik non-invasif yang disebut stimuli magnetik transkranial (TMS). Tekni ini bekerja dengan cara mengirimkan pulsa magnetik untuk merangsang atau menghambat bagian otak tertentu. Dalam hal ini tim menggunakan TMS untuk merangsang sirkuit fronto-striatal. Eksperimen itu melibatkan tiga sesi terpisah di mana para peneliti akan merangsang otak ini, menghambatnya atau sama sekali tidak melakukan apa-apa.

Setelah prosedur dilakukan, para peserta kemudian memainkan beberapa musik favorit mereka sendiri dan juga pilihan yang dipilih oleh tim peneliti. Saat mendengarkan, mereka diminta menilai secara real-time kenikmatan dan akhirnya diberi pilihan untuk benar-benar membeli musik sebagai alat untuk mengukur motivasi.

Hasilnya, tim menemukan bahwa di setiap contoh dimana sirkuit telah dihambat, seseorang tidak menyukai jalur yang sebelumnya mereka cantumkan sebagai favorit mereka sendiri. Tim peneliti juga menyaksikan peserta yang memiliki sirkuit yang disempurnakan akan memberi penilaian terhadap lagu-lagu tersebut jauh lebih tinggi daripada biasanya.

Penelitian ini dianggap memiliki implikasi yang luar biasa di dunia nyata juga bagi orang-orang yang menderita kecanduan. "Banyak gangguan psikologis seperti kecanduan, obesitas, dan depresi melibatkan regulasi sirkuit penghargaan yang buruk." Jelas Robert Zatorre, seorang profesor neurologi dan bedah saraf serta penulis senior studi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement