REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- NASA mengungkapkan Rover, yang diharapkan akan menemukan alien di Mars untuk selamanya. Kendaraan tak berawak yang baru dan jauh lebih maju itu akan menuju ke planet tersebut sebagai bagian dari misi Mars 2020.
Seperti yang terjadi, Rover akan mencari tanda-tanda kehidupan mikroba purba di planet ini, yang sampai sekarang dianggap tidak bisa dihuni. Ini akan menjadi penerus dari 2012 Curiosity rover, yang masih menjelajah di sepanjang permukaan planet Mars.
Rover dianggap sangat mirip dan meminjam banyak teknologi yang sama dengan 2012 Curiosity rover. Meski Rover memiliki tujuh instrumen baru dan roda yang dirancang ulang.
Banyak sensor yang akan memungkinkannya mempelajari medan, menggali di bawah dan di atas permukaan. Rover akan mengambil sampel tanah dan batuan yang berbeda, melihat melalui mereka untuk tanda-tanda kehidupan.
''Apa yang kita pelajari dari sampel yang dikumpulkan selama misi ini berpotensi untuk membahas, apakah kita sendirian di alam semesta,'' kata Ken Farley, seorang ilmuwan JPL dengan proyek Mars 2020,' dikutip dari Independent, Kamis (30/11).
Sekitar 85 persen bagian Rover menggunakan komponen yang sama dengan pendahulunya. Jim Watzin, direktur Program Eksplorasi Mars NASA menilai, kenyataannya banyaknya perangkat keras yang telah dirancang atau bahkan sudah ada adalah keuntungan besar untuk misi ini.
''Ini menghemat uang, waktu dan yang terpenting, mengurangi risiko,'' ujar Jim.
Namun perbedaan juga penting, dimana sebagian besar mencakup data yang telah dikirim kembali oleh Curiosity, serta menawarkan petunjuk menarik, dimana para ilmuwan sekarang berharap untuk dapat menyelidiki lebih jauh dengan menggunakan teknologi yang lebih baik.
Itu termasuk teknologi yang memungkinkannya menandai tanda-tanda kehidupan pada skala mikroba. Teknologi itu termasuk spektrometer sinar-X yang dapat melihat bintik sekecil butiran garam, dan laser ultraviolet, yang dapat melihat cahaya yang tak terlihat yang keluar dari cincin atom karbon yang bergairah.
''Instrumen kami selanjutnya akan membangun kesuksesan MSL, yang merupakan landasan bagi teknologi baru,'' kata George Tahu, eksekutif program NASA Mars 2020.
Tahu menambahkan, Rover akan mengumpulkan data sains dengan cara yang tidak mungkin dilakukan sebelumnya. Rover akan dibawa ke Mars dengan menggunakan tahap pelayaran baru, yang akan membawanya ke luar angkasa, dan sebuah 'sky crane' khusus yang akan menurunkannya.
JPL sedang mengembangkan teknologi pendaratan baru yang akan memungkinkan Rover mengunjungi situs yang dianggap terlalu berisiko untuk Curiosity dan mencukur jaraknya dari perjalanannya. NASA telah berhasil mendaratkan pesawat luar angkasa di Mars tujuh kali dan menggunakan Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk mempersiapkan misi manusia ke bulan dan Mars.