REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gabungan fotografer internasional punya cara tersendiri dalam melawan kekejaman terhadap alam dan satwa liar. Mereka memotret kondisi mengenaskan di berbagai belahan dunia dan mengumpulkan karya dalam buku berjudul Photographers Against Wildlife Crime.
Dikutip dari laman Nature TTL, sederet foto ikonik menunjukkan perdagangan satwa liar yang kian tak terbendung. Bisnis ilegal yang diperkirakan bernilai 20 miliar dolar AS itu merupakan kejahatan global keempat yang paling menguntungkan setelah narkoba, perdagangan manusia, dan senjata.
Britta Jaschinski, penggagas proyek, mengajak masyarakat mendukung Photographers Against Wildlife Crime untuk mengakhiri kekejaman itu. Keuntungan dari penjualan buku akan disumbangkan kepada badan amal yang berjuang menghentikan perdagangan ilegal satwa liar.
"Sebagian dari kami mempertaruhkan nyawa untuk mendokumentasikan kekejaman yang tidak bisa dipahami ini. Saya yakin publik ingin melihat berakhirnya penyalahgunaan satwa liar dan menyelamatkan spesies dari kepunahan," ujarnya.
Jaschinski menggandeng 20-an fotografer lintas negara serta penulis dan penyunting berpengalaman dalam proyek pembuatan buku. Fotografer asal London, Inggris, itu menyumbang foto sirkus orangutan yang ia abadikan di Cina serta sederet karya lainnya.
Puluhan rekan fotografernya memotret hiu yang hampir mati terjerat jaring di Meksiko, gajah dengan ikatan tebal rantai di Nepal, dan rubah fennec di pasar ilegal Tunisia selatan. Termasuk, foto mengenaskan 4.000 trenggiling di kontainer tersembunyi pelabuhan Sumatra yang disinyalir akan dijual secara ilegal.
Para satwa tak berdaya itu seakan meneriakkan "selamatkan aku" lewat ekspresi sedih mereka. Sebagian foto hanya menampakkan bangkai atau potongan tubuh, seperti pergelangan kaki badak, kulit harimau, dan pembakaran 105 ton gading gajah di Kenya.
Dengan membeli buku foto seharga 32 poundsterling atau sekitar Rp 579 ribu itu, artinya publik turut membantu melawan seluruh kekejaman. Pemesanan dapat dilakukan lewat situs resmi Photographers Against Wildlife Crime.