Rabu 29 Nov 2017 04:41 WIB

Begini Penampakan Printer di Stasiun Luar Angkasa

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Winda Destiana Putri
Ride high, space printer.
Foto: Mashable
Ride high, space printer.

REPUBLIKA.CO.ID, Selain berbagai peralatan canggih, International Space Station (ISS) juga dilengkapi dengan printer untuk mempermudah kinerja para astronot di luar angkasa. Keberadaan printer di stasiun luar angkasa ini sudah dimulai sejak November 2000.

Astronot biasanya menggunakan printer untuk mencetak berbagai hal, mulai dari informasi misi penting, prosedur evakuasi darurat hingga foto yang dikirimkan dari keluarga di Bumi. NASA mengatakan para astronot yang tinggal di ISS mencetak sekitar 1.000 halaman per bulan dengan dua buah printer.

Satu printer diletakkan di bagian ISS yang ditempati oleh Amerika Serikat. Satu printer lainnya ditempatkan di area kerja Rusia. Teknologi printer yang para astronot gunakan ini diperkirakan sudah berusia 20 tahun.

Astronot NASA Don Pettit mengatakan printer yang mereka gunakan merupakan printer terkini di era 2000-an. Laptop yang mereka gunakan pun laptop dari era 2000-an. Pettit mengatakan printer yang mereka miliki dulu bekerja dengan baik.

"Tapi printer mulai bermasalah dalam lima atau enam tahun terakhir," kata Pettit seperti dilansir Mashable.

Jenis printer yang mereka gunakan adalah Epson 800 Inkjet. Pada dasarnya, NASA tidak hanya menggunakan satu buah printer. Setiap kali printer bermasalah, NASA akan mengirimkan printer baru dari Bumi ke ISS dengan jenis yang sama yaitu Epsin 800 Inkjet.

Pada 2018 mendatang, NASA memutuskan untuk tak lagi mengirimkan jenis printer yang sama ke ISS. NASA berencana akan mengirim dua buah printer yang benar-benar baru untuk para astronot di ISS.

Sayangnya, bukan hal mudah untuk memilih jenis printer yang tepat untuk dikirim ke luar angkasa. Ada banyak ketentuan yang dipertimbangkan NASA dalam memilih printer baru untuk para astronot di ISS.

Setidaknya ada empat kriteria printer yang diinginkan NASA, salah satunya adalah printer tersebut dapat mencetak dan menahan kertas dalam lingkungan tanpa gravitasi. Printer juga harus bisa mengatur sisa tinta selama proses mencetak. Demi kenyamanan, printer juga harus tahan api dan hemat energi.

"Mereka (produsen printer HP) harus menjawa pertanyaan ini: Perubahan apa yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa printer dapat berfungsi dengan benar dan aman," ujar Manajer ISS Computer Resources Stephen Hunter.

Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, HP sepertinya sudah memiliki jawaban. Alih-alih membuat printer khusus untuk ISS, HP merekomendasikan HP Envy 5600. Ini merupakan set printer standar yang dijual di pasaran dan bisa digunakan untuk mencetak, memindai, mengopi hingga mengirim fax.

Printer seharga 129,99 dolar Amerika atau sekitar Rp 1.759.154 ini akan dikirimkan ke ISS pada awal tahun depan. Namun sebelum dikirim, HP Envy 5600 ini perlu mendapatkan beberapa modifikasi terlebih dahulu.

"Kami akan membuang kemampuannya untuk memindai, fax dan mengopi demi meringankan berat dan juga membuang bagian-bagian dari kaca," terang Hunter.

Terlepas dari beragam modifikasi yang dilakukan terhadap HP Envy 5600, printer ini tak mengalami perubahan tampilan. Printer ini tetap tampak seperti mesin cetak rumahan pada umumnya.

Tantangan terberat dalam modifikasi ini adalah membuat HP Envy 5600 dapat bekerja dengan baik dan aman di lingkungan tanpa gravitasi. Untuk itu, kinerja printer dites terlebih dahulu dalam penerbangan parabola yang tak memiliki gravitasi sebelum dikirim ke ISS.

"Printer bekerja dengan lancar. Semua berjalan seperti ekspektasi kami," ungkap Hunter.

NASA dan HP mempersiapkan total 50 buah HP Envy 5600 untuk penggunaan di luar angkasa. Masing-masing printer diperkirakan dapat bertahan selama dua tahun. NASA berencana untuk mengirim dua buah printer pertama ke ISS melalui SpaceX supply mission pada Februari 2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement