Senin 27 Nov 2017 19:21 WIB

Aplikasi Ini Bantu Pembeli Lihat Apartemen Secara Visual

Festival Properti. Pengunjung melihat stan perumahan dan apartemen dalam Festival Properti Indonesia di Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa (14/11).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Festival Properti. Pengunjung melihat stan perumahan dan apartemen dalam Festival Properti Indonesia di Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mahasiswa Program Kekhususan Multimedia Universitas Surabaya (Ubaya) Ekaguna Gustiawan membuat aplikasi dari teknologi Virtual Reality (VR) untuk membantu calon pembeli apartemen membayangkan interior properti secara visual. Aplikasi ini bernama 'Good Room Architectual Visualization'.

"Alasan membuatnya itu karena saat melihat pameran apartemen di beberapa pusat perbelanjaan biasanya tidak terdapat showroom unit yang bisa dilihat oleh calon pembeli," kata Eka sapaan akrabnya, Senin (27/11).

Dalam aplikasi itu, ada lima macam ruangan yang ditampilkan yaitu ruang tamu, kamar tidur utama, kamar tidur tamu, kamar mandi, dan dapur. Secara teknis, pemakaian aplikasi teknologi VR ini pada dasarnya menggunakan dua alat yaitu kacamata Virtual Reality dan layar kecil atau layar smartphone yang bisa dimasukkan ke dalam kacamata VR.

"Aplikasi ini dapat berputar 360 derajat sehingga pengguna dapat melihat keseluruhan isi ruangan ketika berjalan memutar," kata dia.

Namun, Eka mengakui jika dalam beberapa kesempatan sebagian orang mungkin akan merasakan pusing ketika memakai kacamata VR dalam jangka waktu yang lama, sehingga menambahkan alat pendukung lain berupa joystick controller.

"Pengguna tidak perlu menggerakan kepala ketika ingin mengubah posisi ruangan pada aplikasi. Mereka dapat berpindah posisi, berganti ruangan atau mengganti warna dengan joystick controller," ujarnya.

Joystick controller dapat digunakan untuk mengganti warna pada sofa, tekstur interior ruangan dan lantai, serta berpindah lokasi ruang di dalam apartemen dengan tipe luas 56 meter persegi.

Selain itu, alat VR box yang digunakan akan menentukan kualitas pengalamanan para pengguna. Eka menuturkan bahwa semakin tinggi kualitas gear yang digunakan, maka gerakan yang dihasilkan pun akan semakin tidak patah-patah. Hal ini juga dapat mengurangi motion sickness yang mendera para pengguna awam.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement