Ahad 26 Nov 2017 13:40 WIB

Fenox Venture Capital tidak Pilih-Pilih Startup

Rep: Nora Azizah/ Red: Winda Destiana Putri
Startup. Ilustrasi
Foto: expertbeacon.com
Startup. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenox Venture Capital (VC) mulai membuat program akselerasi bernama GnB Accelerator sejak tahun lalu. Bahkan program tersebut merupakan salah satu kelas akselerator terbaik di Asia Tenggara. 

Hal tersebut terlihat dari jebolan startup yang tergabung di dalamnya. Sejak berdiri tahun lalu, GnB Accelerator sudah menghasilkan 19 startup terbaik. Empat startup di antaranya bahkan sudah stop funding.

"Program ini memang sengaja kami buat untuk membekali startup agar menjadi usaha rintisan tangguh dan terdepan," ujar Southeast Asia Regional Manager Fenox Venture Capital Retno Dewati dalam acara Demo Day GnB Accelerator di Jakarta belum lama ini. 

Sebab, suka atau tidak persaingan industri startup akan semakin sengit sehingga memerlukan usaha rintisan bermental tangguh. Fenox VC juga selalu mendukung lulusan program akselerasi melalui jaringan korporasi dan investor.

Meski industri startup dianggap tengah memasuki masa saturasi, Fenox VC tidak pilih-pilih usaha rintisan untuk mengikuti program akselerasi. "Kami tidak akan fokus pada satu industri startup," jelas Retno. Beberapa data menyebutkan, jumlah startup tahun ini memang mengalami penurunan. Kemudian banyak investor melirik usaha rintisan dari beberapa bidang saja, misalnya financial technology (fintech). Namun Fenox VC tidak akan fokus pada satu bidang startup saja.

Retno menjelaskan, Fenox VC akan tetap melihat usaha rintisan dari berbagai model bisnis. Perusahaan tidak melihat sesuatu yang sedang tren tetapi lebih menelisik ke arah kualitas dari sebuah startup. Sebuah startup bisa dianggap berpotensi bukan bergantung pada bisnis model tetapi dari peluang dan kerja keras. Di dalam GnB Accelarator, startup dibekali ilmu serta bimbingan dari para mentor berpengalaman. Dengan demikian startup bisa bekerja lebih maksimal hingga akhirnya berdiri sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement