REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan pada ponsel pintar diprediksi akan menjadi masa depan fotografi smartphone. Pengamat Gadget dan Pendiri Komunitas Gadtorade Lucky Sebastian mengungkapkan, keterbatasan ruang pada ponsel pintar akan membuka peluang bagi teknologi AI perihal fotografi.
"Bentuk ponsel sangat terbatas hanya memungkinkan meletakkan lensa dengan sensor kamera kecil, AI akan sangat membantu," ujar Lucky. Dalam menghasilkan gambar berkualitas tinggi, peran perangkat lunak sangat dibutuhkan.
Lucky memaparkan, AI menjadi 'suntikan baru' yang mampu menghasilkan foto berkualitas mendekati sempurna. Apabila AI memiliki kemampuan algoritma proses editing, maka pengguna seolah memiliki ahli photoshop dengan kemampuan poles mendekati sempurna.
Terkadang para penggemar foto selfie memang ingin tampil lebih cantik bila dibandingkan foto asli atau natural. Namun sebuah teknologi kecerdasan buatan yang baik akan memberikan sentuhan hasil akhir lebih akurat. Teknologi mampu mengukur seberapa jauh level warna kulit, kehalusan kulit, hingga besar bola mata.
Teknologi AI terbaik mampu mengukur 'vermak' terbaik sesuai tipe wajah, warna kulit, gender, ras, dan variabel lain. Apabila sebuah ponsel pintar sudah memiliki teknologi kecerdasan buatan tersebut, maka harus siap dari segi infrastruktur.
AI biasanya bekerja membutuhkan server sehingga bisa melakukan olah gambar. Setelah diolah, hasil foto baru bisa ditampilkan sehingga proses tersebut membutuhkan waktu.
Kecerdasan buatan juga bisa dilakukan pada System on Chip (SoC) yang sudah dibekali neural network. Hal tersebut membuatnya semakin pandai karena setiap hari berkenalan dengan sesuatu yang baru.
"Semakin lama digunakan maka hasil foto akan terus membaik," jelas Lucky. Hal tersebut sejalan dengan sifat AI, yakni machine learning yang belajar dari kebiasaan pengguna.
Tidak heran apabila dari hari ke hari hasil foto akan terus membaik. Ciri utama AI adalah sebagai machine learning sehingga selalu berubah membaik. Neural network menjadi bekal utama yang mampu mendukung perubahannya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
