REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa tahun yang lalu, Youtube meluncurkan Youtube Kids yang pada dasarnya merupakan versi Youtube yang dirancang untuk anak-anak. Dengan menggunakan itu mendorong untuk anak tidak mengonsumsi video yang tidak perlu dilihat.

Meski telah mengembangkan Youtube Kidz, nyatanya ada konten-konten yang tidak pantas ikut masuk. Upaya lanjutan untuk menekan itu dengan memberlakukan kebijakan baru. Laporan tersebut didapat dari hasil penelusuran The New York Times dan Medium (via The Verge) di mana dokumen tersebut mendokumentasikan betapa aneh dan mengganggu video yang berhasil menyelinap melewati filter Youtube Kids.

Menanggapi laporan tersebut, Youtube telah mengenali masalahnya dan menerapkan kebijakan baru yang akan membantu melindungi anak-anak dari konten semacam itu di masa depan. Salah satu perubahan tersebut adalah fitur pelaporan.

Fitur tersebut membuat pengguna dapat menandai video sebagai tidak sesuai di aplikasi Youtube utama. Jika mereka masuk ke akun mereka, setelah meninjau ulang dan jika video tersebut dianggap melanggar kebijakan baru, video tersebut kemudian akan diblokir secara otomatis agar tidak muncul di aplikasi Youtube untuk anak-anak.

Konten yang ditandai juga akan dikenai pembatasan usia, artinya jika akun Anda berusia di bawah 18 tahun, Anda tidak akan dapat melihat kontennya. Akankah kebijakan baru ini berhasil?

Youtube sendiri telah mengakui bisa saja ini ada celah mengingat jumlah konten yang harus disaring. Terkadang video tertentu dapat berhasil melewati pengamanan, namun, kebijakan baru ini akan membantu mengurangi jumlah video yang kurang pantas.

Ikuti Whatsapp Channel Republika