REPUBLIKA.CO.ID, Ilmuwan Cina menemukan tumbuhan padi jenis baru yang bisa tumbuh setinggi 2,2 meter. Temuan yang diresmikan pada 16 Oktober tersebut didapatkan setelah dilakukan penelitian terhadap gandum selama 10 tahun.
Padi raksasa tersebut diperkirakan akan memberikan asupan pangan bagi lebih banyak orang. Menurut sebuah laporan di Harian Rakyat China Online, ilmuwan mengklaim hasilnya bisa 50 persen lebih tinggi dari beras biasa,
Tim peneliti dari Institute of Subtropical Agriculture, Chinese Academy of Sciences, telah menanam dan memanen padi raksasa di lapangan percobaan. Percobaan dilakukan di Changsha, Provinsi Hunan di Cina tengah.
Xia Xinjie, seorang peneliti yang terlibat dalam proyek tersebut, memperkirakan hasil 'padi raksasa' tersebut melampaui 11,5 ton per hektar. Xia mengatakan hasil per hektarnya 50 persen lebih tinggi dari padi biasa.
Sampai saat ini, para ahli telah memanen lebih dari 500 butir dari setangkai padi raksasa beras. Dikatakan bahwa para ilmuwan Cina telah menggunakan serangkaian teknologi baru untuk menumbuhkan padi tersebut. Termasuk induksi mutasi dan hibridisasi antara berbagai jenis padi liar.
Padi raksasa ini sangat penting bagi negara Cina. Dikarenakan jumlah petani di negeri tirai bambu tersebut semakin berkurang. Sementara itu jumlah penduduk semakin membengkak.
"Diperkirakan pada tahun 2030, negara akan memproduksi 60 persen beras lebih banyak dibandingkan pada tahun 1995," ujar Yuan Longping, seorang ilmuwan agrikultur kepada People's Daily Online, dalam sebuah wawancara bulan lalu. Yuan menambahkan bahwa saat ini, satu hektar untuk produksi beras menyediakan makanan untuk 27 orang. Pada tahun 2050, satu hektar harus mendukung untuk 43 orang.
Ilmuwan berusia 87 tahun tersebut telah dinobatkan sebagai 'bapak padi hibrida' di Cina atas kontribusinya yang terus-menerus dalam mengembangkan teknologi pertanian dalam 60 tahun terakhir. Bulan lalu, ia juga mengumumkan bahwa timnya telah berhasil menumbuhkan jenis padi baru, yang disebut 'nasi laut', yang bisa tumbuh di lahan alkalin-garam.
Dalam lapangan percobaan, empat jenis beras dikatakan mencatat produksi antara 6,5 sampai 9,3 ton per hektar. Menurut Yuan, Cina memiliki 100 juta hektar tanah alkalin garam. Sebanyak 18,7 juta hektare diantaranya berpotensi menumbuhkan padi.