REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hyperemesis gravidum (HG) adalah bentuk morning sickness paling ekstrem yang menyerang ibu hamil. Wanita yang terkena HG mengalami mual dan muntah parah, serta terus menerus sepanjang kehamilan.
Beberapa wanita menunjukkan tanda-tanda HG pada awal pekan keempat kehamilan. Peneliti dari David Geffen School of Medicine di University of California, Los Angeles (UCLA), Marlena Fejzo mengatakan sindrom ini bisa menyerang satu dari 50 wanita hamil.
"Sebagai perbandingan, tujuh dari 10 wanita hamil mungkin mengalami mual atau muntah yang umum dikenal dengan nama morning sickness di trimester pertama mereka," kata Fejzo, dilansir dari Live Science, Selasa (7/11).
Wanita dengan HG bisa mentah 10-20 kali sehari. Mereka akan selalu merasakan dorongan sama setiap makan dan minum, sehingga dampaknya mereka malas makan dan memberi asupan nutrisi untuk janin.
Ini menyebabkan wanita HG mengalami dehidrasi berat, lemah, dan kelelahan. Kondisi ini akhirnya mendorong penurunan berat badan signifikan sepanjang kehamilan, disertai kekurangan vitamin dan mineral.
Ketidakseimbangan dan kekurangan gizi terus menerus pada wanita HG mengurangi kadar vitamin dan mineral penting di tubuh mereka, seperti tiamin (vitamin B1), kalium, natrium, dan magnesium. Fejzo mengatakan mereka juga berisiko malnutrisi dan kelaparan.
Gejala lain wanita HG adalah sangat peka terhadap bau, mulai dari aroma masakan, makanan, parfum, dan apa saja. Bau tertentu menyebabkan gelombang mual dan muntah. Ada juga yang peka terhadap perubahan cahaya, kebisingan, dan suhu. Mereka disarankan membuat ruangan terpisah di rumah untuk meminimalkan potensi pemicu sindrom ini.
Beberapa gejala HG pada wanita hamil mungkin mulai membaik pada pekan ke-15 hingga 20 kehamilan. Sebagian mengalami gejala yang sama sampai melahirkan. Studi ini juga menemukan 10-15 persen wanita dengan sindrom HG mengalami keguguran atau memilih mengakhiri kehamilannya.