Kamis 02 Nov 2017 19:01 WIB

Era Merekrut Pekerja Melalui LinkedIn

Rep: Nora Azizah / Red: Friska Yolanda
Linkedin
Linkedin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak Juni hingga Juli 2017, LinkedIn telah melakukan penelitian terhadap lebih dari seribu responden di seluruh Indonesia. Penelitian bernama LinkedIn Childhood Dream Jobs Survey tersebut menyimpulkan, generasi muda Indonesia sangat termotivasi dan terdorong semangat tinggi untuk memperoleh pekerjaan impian.

Berdasarkan temuan data LinkedIn 2016 terkait In-Demand Skills di Brazil, India, Indonesia, dan Afrika Selatan, ada beberapa ekspektasi perekrut terhadap calon kandidat pemula. Para perekrut menginginkan keahlian teknis yang spesifik pada bidang pekerjaan sebanyak 42,29 persen, soft skill 35,71 persen, dan pemahaman komputer 22 persen. Perkembangan digital membuat perusahaan perekrut mencoba menimbang keahlian teknis tersebut.

"LinkedIn berhasil mengubah sistem perekrutan perusahaan dan menghubungkan dunia profesional menjadi lebih produktif," ujar Managing Director and Vice President Asia Pacific LinkedIn Olivier Legrand dalam acara Media Sharing Session di Jakarta, kemarin. 

Berdasarkan data terakhir LinkedIn selama satu tahun terakhir, dua pekerjaan yang paling banyak dicari perusahaan melalui platform tersebut dibidang sales dan marketing. Selain itu, pekerjaan software developer juga lebih banyak dicari dengan LinkedIn. Tidak hanya itu, permintaan keahlian dan pengetahuan di bidang teknologi kian meningkat. Kebutuhan keahlian atau in-demand-skills juga diperlukan, seperti dibidang sales person memerlukan kemampuan enterprise software, cloud computing, dan big data. Kemudian, di bidang software developer memerlukan ruby on rails, spring framework, dan mobile application

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement