REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA --Facebook berupaya memperbaiki reputasinya setelah tuduhan diperalat Rusia untuk memengaruhi pemilihan umum Amerika Serikat tahun lalu. Oleh karena itu, mereka berjanji akan mengorbankan keuntungan agar keamanannya meningkat.
Padahal, laporan keuangan Facebook pada kuartal satu membukukan pendapatan lebih dari 10,3 miliar dolar AS atau hampir Rp 140 triliun. Pendapatan itu meningkat 47 persen dari tahun lalu dan sekitar 10 persen pertumbuhan dari kuartal terakhir.
Namun, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan, profitabilitas menjadi prioritas kedua untuk keamanan yang lebih baik. ''Komunitas kami terus berkembang dan bisnis kami berjalan dengan baik. Tapi tidak ada yang penting jika layanan kami digunakan dengan cara yang tidak membuat orang lebih dekat bersama Kami,'' katanya, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Engadget, Kamis (2/11).
Ia menyatakan serius mencegah penyalahgunaan pada platformnya. Dengan menginvestasikan begitu banyak peningkatan keamanan. Sehingga akan berdampak pada profitabilitas Facebok dan melindungi pengguna Facebook lebih penting daripada memaksimalkan keuntungan.
Dari pendapatan 10.3 miliar dolar AS itu, lebih dari 10,1 miliar dolar AS berasal dari iklan. Dan dari jumlah itu, sekitar 88 persen berasal dari ponsel, yang 4 persen lebih banyak dari yang dilaporkan pada kuartal terakhir. Jumlah pengguna Facebook terus juga bertambah.
Jaringan sosial sekarang memiliki 2,07 miliar pengguna bulanan dan 1,37 miliar pengguna harian, yang keduanya meningkat 16 persen dari tahun ke tahun. Pada perolehan pendapatan, Zuckerberg menguraikan keprihatinannya atas campur tangan Rusia.
Ia mengungkapkan kemarahanya bahwa orang-orang Rusia menggunakan alat perusahaannya itu untuk menabur ketidakpercayaan dan melemahkan nilai-nilai Facebook. ''Apa yang mereka lakukan salah dan kita tidak akan membelanya,'' tegas Mark.
Facebook telah berinvestasi secara agresif dalam meningkatkan upaya keamanannya. Mereka mempekerjakan lebih banyak orang untuk menerapkan standar komunitas dengan lebih baik, dengan menggandakan jumlah karyawan di tim keamanan dari 10 ribu menjadi 20 ribu orang. Namun, dia juga mengatakan beberapa di antaranya akan menjadi kontraktor dan bukan full-timer.