Selasa 31 Oct 2017 08:56 WIB

Ketika Bayi Berjenis Kelamin Ganda

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Bayi baru lahir.
Foto: Pexels
Bayi baru lahir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bayi yang terlahir dengan anatomi seks yang aptikal atau kelaminnya tak jelas merupakan kasus terbilang langka. Kelainan genetik yang dalam istilah medis disebut disorder of sexual development (DSD) ini dicontohkan dalam kasus bayi berkromosom laki-laki, namun tampilan fisik (fenotipe) kelaminnya adalah perempuan.

Studi baru dipimpin tim DSD di University of Michigan C.S. Mott Children's Hospital, David Sandberg memperlihatkan ada perbedaan signifikan bagaimana rumah sakit di seluruh dunia merespons kasus seperti ini. Respons dokter atau rumah sakit berdampak besar pada keyakinan keluarga si bayi.

"Temuan kami menunjukkan ada kebutuhan untuk diagnosis mendalam penyakit ini. Kita perlu berkolaborasi kuat untuk menemukan praktik paling efektif untuk membimbing keluarga saat mereka membuat keputusan besar terkait masa depan anak mereka," kata Sandberg, dilansir dari Science Daily, Selasa (31/10).

Pada kasus pertama, bayi diduga sebagai laki-laki karena terlihat memiliki penis. Namun, setelah diteliti, muara kencing terletak bukan diujung penis, namun seperti perempuan, yaitu lebih belakang mendekati bokong. Pada kasus kedua, bayi yang terlihat seperti perempuan, namun klitoris-nya besar, mirip seperti penis kecil. Kedua kasus ini akan membingungkan pihak yang menolong persalinan, apakah ini bayi perempuan atau laki-laki?

Penelitian Sandberg melibatkan 22 situs yang menawarkan layanan untuk anak DSD. Temuan ini kemudian dipublikasikan di American Journal of Medical Genetics yang membahas pentingnya pemahaman tentang psikososial dalam perawatan bayi DSD.

Orang tua perlu diberi pemahaman lengkap dari ahli antardisiplin ilmu, mulai dari ahli endokrinologi, ahli genetika, ahli urologi, ahli bedah, ginekolog, psikolog, dan sebagainya. Tim ini adalah perintis yang menjembatani orang tua dengan indikasi kesehatan genetik anaknya, sehingga pada akhirnya tepat mengambil keputusan apakah anaknya harus dioperasi untuk jenis kelamin laki-laki atau perempuan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement