REPUBLIKA.CO.ID, Inspirasi untuk berinovasi akan selalu hadir di kehidupan manusia selagi masih ada kepedulian untuk meneliti apa yang ada di sekitar. Seperti halnya tumbuhan ciplukan yang terlihat biasa, tapi ternyata memiliki khasiat luar biasa bagi kesehatan manusia.
Sejumlah peneliti dan ahli kesehatan yang tergabung pada Research Center of PHYSALIS Herbs Universitas Brawijaya (UB) hanyalah satu dari sebagai warga Indonesia yang memiliki daya pikir terdepan dalam memandang sesuatu yang sederhana di sekitarnya. Sejak 2005, mereka mendedikasikan dirinya untuk meneliti seberapa besar khasiat yang dimiliki ceplukan. Hingga akhirnya mereka pun berhasil menciptakan obat dari ekstrak ciplukan yang ternyata memiliki manfaat besar bagi kesehatan manusia.
"Kita penelitian sejak 2005 dan sudah diuji kultur dan diuji pada hewan juga. Hasilnya aman dan memiliki khasiat yang bagus," kata Asisten Perbanyakan Tanaman UB, Mufidatur Rosida saat ditemui Republika.co.id di Malang.
Dari sejumlah penelitian, Mufida mengungkapkan, ciplukan ternyata memiliki kandungan yang baik bagi tubuh. Beberapa di antaranya, seperti senyawa saponin, flavonoid, polifenol dan fisalin. Kandungan-kandungan ini mampu membantu menurunkan tekanan darah tinggi, menjaga kesehatan pembuluh darah dan menurunkan gejala pre menopause.
Menopause merupakan kondisi normal pada setiap manusia di mana terjadi penghentian siklus haid. Kondisi ini akibat dari penurunan produksi hormon esterogen dari indung telur. Situasi tersebut biasanya terjadi pada perempuan berusia 51 tahun, bahkan sudah mulai dirasakan saat menginjak 40 tahun.
Menurut Mufida, wanita yang mengalami gejalanya itu biasanya akan mengalami gangguan tak mengenakan. Beberapa di antaranya seperti panas, gampang nyeri, vagina kering, ovarium mengecil dan sebagainya. "Dan dengan ciplukan bisa mengurangi gejala itu semua," tambah perempuan berhijab ini.
Dengan khasiat luar biasa disertai penelitian, tak heran jika tim peneliti ini dapat menghasilkan produk ekstrak ciplukan berbentuk tablet. Tablet ini dapat dikonsumsi setidaknya satu kali per hari tanpa efek ketergantungan atau lainnya. Dia memastikan, tablet ini aman bagi organ manusia manapun, termasuk hati maupun ginjal.
Mufida menambahkan, tablet ekstrak ceplukan ini juga telah diuji pada beberapa manusia. Hal yang pasti, dia melanjutkan, baru mencobanya pada kalangan kampus terlebih dahulu. Hasilnya, kata dia, tidak mengecewakan mengingat terdapat individu yang mengalami perubahan lebih baik."Ada laporan yang kena stroke dalam sepekan sudah bisa jalan. Dia strok ringan," tegas dia.
Meski sudah memperlihatkan efek yang bagus, Mufida mengungkapkan, pihaknya masih belum memproduksinya secara massal. Timnya masih terkendala pada bahan baku yang sangat terbatas. Untuk itu, pihaknya masih menargetkan mencari lahan bangun dengan bermitra bersama masyarakat dan petani.
Menurut Mufida, sejauh ini timnya telah mulai membina masyarakat yang siap bermitra dengannya. Segelintir di antaranya warga dari salah satu desa di Makassar dan Lombok. Timnya masih proses mengurus izin dengan pemerintah setempat sekaligus sambil menunggu hasil paten. "Dan kita target tahun depan sudah mulai produksi secara massal" ujar dia.