REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sentuhan kecil yang lembut bisa mengurangi perasaan ditolak dalam komunitas. Mahasiswa doktoral psikoanalisis University College London Inggris Mariana von Mohr mengatakan, dunia yang serba digital saat ini membuat manusia kehilangan kekuatan sentuhan sesama manusia. Padahal, sentuhan kecil yang lembut bisa menyembuhkan luka psikologis.
Penelitain yang dilakukan von Mohr menggunakan simulasi komputer dimana partisipan diposisikan sebagai objek yang diabaikan dalam interaksi. Secara rata-rata, mereka yang menerima sentuhan kecil setelah permainan itu mengaku merasa lebih ringan dan perasaan negatif mereka berkurang.
Secara biologis dan psikologis, sentuhan pada kulit bisa memengaruhi respons otak dan memunculkan perasaan didukung. Meski begitu, para peneliti menyarankan perlu ada penelitian lanjutan.
Menurut peneliti di unit psikoanalisis University College London Inggris, Katerina Fotopoulou, menilai hasil riset ini sendiri tidak mengejutkan.
''Karena mamalia punya rasa kebutuhan akan kedekatan satu dengan yang lain. Tidak mengejutkan bila dukungan lingkungan bisa mengurangi beban spikologis akibat dikucilkan,'' kata Fotopoulou seperti dikutip Live Science, Rabu (18/10).
Yang menarik, kata Fotopoulou, adalah dukungan sosial ini bisa diwujudkan dalam hal-hal sederhana dan mudah.